6 Rudal Canggih Iran yang Mampu Menembus Iron Dome Israel

Rudal balistik hipersonik jarak pendek Fattah-2 militer Iran
Sumber :
  • aa.com.tr

Jakarta, VIVA Digital – Serangan balasan Iran terhadap fasilitas militer Israel pekan lalu menegaskan kembali kekuatan arsenal rudal Teheran. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengklaim meluncurkan ratusan proyektil—mulai dari balistik jarak menengah hingga hipersonik—dengan tingkat akurasi yang, menurut mereka, mencapai 90 persen. 

Di antara yang paling disorot adalah seri Ghadr, Emad, hingga rudal hipersonik Fattah. Berikut enam sistem persenjataan utama yang dinilai mampu menantang pertahanan udara Iron Dome dan Arrow milik Israel.

1. Ghadr: Evolusi Shahab-3 dengan Jangkauan Hampir 2.000 Km

Pertama kali diperlihatkan pada 2005, Ghadr merupakan penyempurnaan dari rudal Shahab-3. Proyektil dua tahap ini menggunakan kombinasi bahan bakar cair (tahap awal) dan padat (tahap kedua), yang tersedia dalam tiga varian: Ghadr-S (1.350 km), Ghadr-H (1.650 km), dan Ghadr-F (1.950 km). 

Berat totalnya sekitar 15–17 ton, dengan hulu ledak “baby-bottle” 650 kg yang didesain ulang demi kecepatan dan akurasi lebih baik. Paduan bodi aluminium ringan serta tanki bahan bakar diperbesar membuat Ghadr sanggup melesat hampir dua ribu kilometer—jarak yang menempatkan seluruh wilayah Israel dalam radius jangkau.

2. Emad: Balistik Berpemandu Presisi Pertama Iran

Pertama kali diuji pada 2015, Emad disebut sebagai iterasi Ghadr dengan sistem pemandu lebih canggih. Rudal sepanjang 15,5 meter ini membawa hulu ledak 750 kg dan menempuh 1.700 km. 

Keistimewaannya terletak pada kemampuan manuver di fase terminal; sirip kendali mengizinkan Emad melakukan koreksi lintasan setelah memasuki atmosfer, sehingga tingkat kesalahan (CEP) diklaim hanya 50 meter. Fitur ini menjadikan Emad rudal balistik berpemandu presisi pertama dalam jajaran Iran.

3. Fattah-1: Terobosan Hipersonik Mach 15

Diresmikan pada Juni 2024, Fattah-1 adalah rudal hipersonik dua tahap berbahan bakar padat dengan jangkauan 1.400 km. Kecepatan terminalnya menembus Mach 13–15 (sekitar 16.000–18.500 km/jam). 

Berkat nozzle yang dapat digerakkan, Fattah-1 mampu bermanuver bebas di dalam maupun luar atmosfer, membuatnya sulit—jika bukan mustahil—dihadang sistem pertahanan rudal konvensional. IRGC menyebut produksi Fattah sebagai “lompatan raksasa” industri misil nasional.

4. Fattah-2: Kendaraan Luncur Hipersonik (HCGV)

Model terbaru Fattah-2 diperkenalkan November 2024. Tahap pertamanya identik dengan Fattah-1, tetapi tahap kedua membawa hypersonic glide vehicle (HCGV) seberat 500 kg. 

Rudal sepanjang 12 meter ini tetap memiliki jangkauan 1.400 km, namun muatan luncurnya diklaim dapat menempuh jalur tak terduga pada kecepatan tinggi, memperumit prediksi radar lawan.

5. Kheibar Shekan: Generasi Ketiga dengan Hulu Ledak Ganda

Selama gelombang ke-20 operasi “True Promise III”, Iran memamerkan Kheibar Shekan generasi ketiga. Rudal balistik ini menonjol berkat hulu ledak ganda yang dapat bermanuver menuju target berbeda di fase akhir. IRGC mengeklaim Kheibar Shekan sukses menyingkirkan sistem pertahanan lawan sebelum sirene peringatan berbunyi, menimbulkan kepanikan di wilayah Israel.

6. Qassem Basir: Varian Terbaru Berbahan Bakar Padat 1.200 Km

Terinspirasi dari rudal Martyr Haj Qassem, Qassem Basir menempuh 1.200 km dengan motor padat dan hulu ledak yang lebih aerodinamis. Sistem pemandu pencitraan termal meningkatkan presisi dan daya tahan terhadap gangguan peperangan elektronik, sekaligus memungkinkan rudal berbelok tajam untuk menghindari intersepsi.

Itu tadi rudal Iran yang Disebut Mampu Menembus Iron Dome Israel. kombinasi jangkauan, kecepatan, dan teknologi manuver ini memaksa Israel merombak ulang mantel pertahanannya. 

Iron Dome hanya efektif menghadang roket jarak pendek, namun menghadapi proyektil hipersonik Mach 15 seperti Fattah menuntut solusi intersepsi generasi baru—sesuatu yang mahal dan belum teruji di medan perang nyata.