Cyberwar dan Selat Hormuz: Ancaman Perang Digital di Jalur Minyak Dunia
- myedisi.com
Amerika Serikat sebagai pelindung lalu lintas energi global, khususnya melalui Armada Kelima di Bahrain, juga semakin fokus pada perang siber di kawasan Teluk. Pentagon bahkan menjadikan Selat Hormuz sebagai bagian dari "Cyber Command Interest Zone", dan memperkuat pertahanan digital lewat latihan bersama NATO dan negara-negara GCC.
Operasi Sentinel, yang diluncurkan untuk menjaga kebebasan navigasi di Selat Hormuz, kini juga memiliki komponen siber untuk mengawasi jaringan dan aktivitas digital yang mencurigakan di sekitar pelabuhan dan rute tanker.
Perang Minyak Kini Menyusup Lewat Jalur Digital
Dunia saat ini menghadapi wajah baru dari ancaman energi, cyberwarfare. Jika dulu blokade dilakukan lewat ranjau laut atau kapal perang, kini cukup dengan satu skrip malware untuk menghentikan aliran minyak global.