Gemini AI Bisa Intip WhatsApp dan Telepon Meski Fitur Privasi Dimatikan
Digital, VIVA – Teknologi kecerdasan buatan (AI) memang semakin pintar, tapi juga kian bikin resah. Baru-baru ini, Google kembali memantik perdebatan publik setelah mengumumkan bahwa Gemini AI kini bisa mengakses aplikasi-aplikasi penting di ponsel seperti Telepon, Pesan, bahkan WhatsApp.
Yang mengejutkan, akses ini tetap bisa terjadi meski pengguna tidak mengaktifkan fitur aktivitas aplikasi Gemini (Gemini Apps Activity).
Lewat email yang dikirimkan ke sejumlah pengguna, Google menjelaskan bahwa akses ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman penggunaan AI dalam membantu aktivitas sehari-hari. Namun, reaksi netizen justru mengarah pada satu pertanyaan besar: Apakah ini benar-benar membantu atau justru ancaman nyata terhadap privasi?
Banyak yang menganggap langkah Google ini terlalu agresif dan minim transparansi. Pasalnya, akses terhadap aplikasi sensitif tanpa izin eksplisit jelas membuat pengguna merasa diawasi.
Ilustrasi WhatsApp di Iphone
- Paxels
Berikut ini penjelasan lengkap tentang bagaimana Gemini bisa mengakses aplikasi, dan apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mematikan aksesnya.
1. Gemini Bisa Akses Aplikasi Meski Fitur Aktivitas Dimatikan
Google menyebutkan bahwa akses ke aplikasi seperti WhatsApp, Telepon, dan lainnya bisa terjadi secara otomatis, bahkan jika kamu tidak mengaktifkan Gemini Apps Activity. Fitur ini sebenarnya dirancang untuk membuat AI bisa membantu dalam berbagai interaksi pengguna, misalnya mengirim pesan atau membaca notifikasi.
Namun, yang menjadi sorotan adalah tidak adanya peringatan jelas soal seberapa besar akses yang diberikan, serta fakta bahwa pengguna harus mematikan akses tersebut secara manual.
2. Mematikan Gemini Apps Activity Butuh Waktu 72 Jam
Tuta, sebuah layanan email yang berfokus pada privasi, menyebutkan bahwa cara pertama untuk menghentikan pengumpulan data oleh Gemini adalah dengan mematikan Gemini Apps Activity. Namun, proses ini ternyata tidak instan. Google mengonfirmasi bahwa butuh waktu hingga 72 jam untuk fitur ini benar-benar nonaktif.
Dalam kurun waktu tersebut, Gemini masih bisa mengirimkan data pengguna ke server Google, yang berarti masih ada celah penyalahgunaan data jika tidak segera ditangani.
3. Akses Aplikasi Harus Dimatikan Satu per Satu
Langkah kedua yang disarankan adalah mematikan akses Gemini ke aplikasi lain secara manual. Caranya, masuk ke menu Apps melalui bagian Profile di aplikasi Gemini, lalu nonaktifkan satu per satu toggle akses aplikasi yang terhubung.
Memang merepotkan, tapi hanya dengan langkah ini Gemini benar-benar tidak bisa lagi mengintip aplikasi yang kamu gunakan. Jika kamu merasa tak nyaman dengan itu, kamu juga bisa menonaktifkan atau menghapus aplikasi Gemini dari perangkatmu.
4. Aplikasi Sistem? Hanya Bisa Di-disable, Bukan Dihapus
Bagi pengguna yang memiliki Gemini sebagai aplikasi sistem bawaan, proses penghapusan akan lebih sulit karena umumnya memerlukan langkah lanjutan seperti akses root atau adb. Tapi, kamu masih bisa men-disable aplikasi Gemini lewat pengaturan, agar tidak lagi aktif dan memantau aktivitas kamu.
Sementara itu, pengguna yang memasang Gemini secara manual bisa langsung menghapus aplikasinya untuk menghindari akses otomatis ke aplikasi-aplikasi pribadi.
5. Fitur Membantu atau Ancaman Baru?
Google memang berdalih bahwa integrasi ini bisa memudahkan pengguna dalam menjalankan aktivitas harian. Tapi, minimnya transparansi dan kontrol pengguna terhadap fitur ini menjadi catatan penting. Di tengah semakin banyaknya kasus pelanggaran data pribadi, kehadiran fitur semacam ini justru bisa memicu keresahan baru.
Jika tidak diiringi dengan edukasi dan kontrol yang memadai, teknologi AI justru berpotensi melanggar batas privasi yang selama ini dianggap sakral oleh para pengguna.