Harga Bitcoin Meledak, Minat Derivatif Kripto di Indonesia Meningkat Tajam
- Dok. Pintu
Digital, VIVA – Bitcoin (BTC) aset kripto dengan kapitalisasi terbesar terus memecahkan rekor harga tertinggi sepanjang masanya di Juli 2025 dengan menyentuh harga US$123 ribu (Rp2 miliar lebih).
Sementara perdagangan derivatif kripto di Indonesia masih memiliki ruang yang besar untuk terus bertumbuh.
Data dari bursa kripto CFX, transaksi derivatif kripto di Indonesia pada Mei lalu baru mencapai Rp9,61 triliun.
Sedangkan, secara global, melansir data dari Coinglass per 15 Juli 2025, total trading volume pada perdagangan derivatif kripto mencapai US$397,14 miliar atau sekitar Rp6.475 triliun.
Head of Product Marketing Pintu Iskandar Mohammad mengungkapkan antusiasme pasar terhadap investasi dan trading aset kripto memperlihatkan tren yang positif.
Bersamaan dengan melonjaknya harga BTC, ia mengaku, secara triwulan (quarter-to-quarter) jumlah pengguna aktif Pintu Futures juga naik hingga 44,94 persen.
Untuk menyambut momentum positif ini, aplikasi kripto Pintu menggelar 'Futures Trading Competition: Profit Racer' dengan total hadiah mulai dari Rp85 juta.
"Lebih dari 150 token dapat di-trading-kan dalam Pintu Futures Trading Competition seperti BTC, Ethereum (ETH), Solana (SOL), XRP (XRP), Pepe (PEPE), hingga Dogecoin (DOGE) bisa menjadi salah satu token pilihan yang diperdagangkan dengan menggunakan leverage 25x," kata Iskandar.
Peserta trading competition juga bisa memaksimalkan fitur unggulan di Pintu Futures seperti fitur Take Profit (TP)/Stop Loss (SL), serta dilengkapi dengan indikator margin, kalkulasi margin yang transparan, dashboard yang lengkap yang bisa gunakan lewat aplikasi Pintu atau via website resmi.
Periode pendaftaran telah dibuka sejak 7 Juli hingga 7 Agustus 2025. Adapun jangka waktu kompetisi dimulai dari 21 Juli hingga 21 Agustus mendatang.
"Kami yakin pertumbuhan volume perdagangan derivatif kripto di Indonesia akan terus bertumbuh yang didorong lewat inisiatif yang kami ambil dengan mengadakan Pintu Futures Trading Competition. Namun, selalu kami tekankan bahwa pentingnya melakukan manajemen risiko dan do your own research (DYOR) sebelum memutuskan untuk berinvestasi," ungkap Iskandar.