Serangan Malware Terbesar di Android, Ini Ciri-cirinya Menurut FBI
- AI/Gemini
Digital, VIVA - Ancaman malware BadBox 2.0 tidak hanya mengintai smartphone atau ponsel pintar murah, tetapi juga perangkat pintar lain seperti smart TV, tablet, hingga TV box.
Karena ditanam langsung di firmware sejak proses produksi, malware ini sulit dideteksi oleh pengguna biasa.
Malware berbahaya bernama BadBox 2.0 telah terdeteksi menginfeksi setidaknya 10 juta perangkat Android, termasuk ponsel dan berbagai perangkat pintar lainnya.
Dalam pernyataan resmi bernomor I-060525-PSA, FBI meminta seluruh pengguna Android, khususnya yang menggunakan perangkat murah dan tidak tersertifikasi, untuk sementara memutus koneksi internet demi menghindari penyebaran lebih luas.
FBI mengimbau pemilik perangkat Android untuk mengenali tanda-tanda infeksi sedini mungkin.
Dengan mengetahui ciri-cirinya, pengguna dapat segera mengambil langkah pencegahan sebelum perangkat dimanfaatkan peretas untuk aksi kejahatan siber.
Berikut beberapa ciri perangkat yang patut diwaspadai. Ciri-ciri perangkat Android terinfeksi malware BadBox 2.0:
Untuk menekan penyebaran malware BadBox 2.0, FBI mengingatkan pengguna Android agar waspada dan mampu mengenali tanda-tanda perangkat yang sudah terinfeksi. Beberapa indikasi yang perlu diperhatikan antara lain:
- Permintaan menonaktifkan Google Play Protect
Perangkat, baik ponsel maupun IoT, tiba-tiba meminta pengguna mematikan fitur keamanan bawaan Android ini.
- Klaim akses streaming premium gratis
Perangkat dijual dengan janji bisa membuka semua layanan streaming premium tanpa biaya. Umumnya, perangkat seperti ini tidak resmi dan berpotensi telah disusupi malware sejak awal produksi.
- Merek asing yang tidak dikenal
Perangkat berasal dari brand yang jarang terdengar di pasaran, dan saat pemasangan mengharuskan pengguna mengunduh aplikasi dari luar Google Play Store. Kondisi ini meningkatkan risiko infeksi.
- Aktivitas internet mencurigakan
Terjadi lalu lintas data yang tidak wajar, misalnya aplikasi yang tidak pernah digunakan tiba-tiba mengirim atau menerima data. FBI menegaskan, jika menemukan salah satu tanda di atas, segera putuskan koneksi internet perangkat untuk mencegah infeksi meluas dan meminimalisir potensi penyalahgunaan.
Google rilis update keamanan dan tempuh jalur hukum
Google, pengembang sistem operasi Android, bergerak cepat menanggapi ancaman penyebaran malware BadBox 2.0. Perusahaan ini merilis pembaruan pada fitur keamanan bawaan Android, Google Play Protect, yang memungkinkan sistem secara otomatis mendeteksi dan memblokir aplikasi atau perangkat lunak yang terhubung dengan malware tersebut.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan perlindungan pengguna dari infeksi serupa di masa mendatang. Dalam operasi pemberantasan malware ini, Google bekerja sama dengan sejumlah lembaga besar seperti FBI, Human Security, TrendMicro, dan Shadowserver Foundation.