WADUH! Game Favorit Sejuta Umat Tiba-Tiba Hilang dari Peredaran, Ternyata Ada Bahaya Mengerikan Mengintai Para Gamer!
Digital, VIVA – Para gamer di seluruh dunia sedang dihebohkan dengan kabar mengejutkan dari salah satu franchise game paling populer, Call of Duty. Baru-baru ini, versi PC dari game legendaris "Call of Duty: WWII" mendadak ditarik dari peredaran, khususnya dari Microsoft Store dan layanan Game Pass.
Keputusan mendadak ini bukan tanpa alasan, sebuah dugaan celah keamanan yang sangat serius disebut-sebut menjadi pemicu utama di balik langkah drastis Activision.
Kabar ini tentu saja langsung memicu kekhawatiran di kalangan komunitas gaming, mengingat game ini baru saja diluncurkan kembali dan disambut antusias oleh para penggemar setia.
Apa sebenarnya yang terjadi di balik penarikan mendadak ini? Simak selengkapnya! Activision, selaku pengembang dan penerbit game, memang belum memberikan detail resmi secara gamblang mengenai insiden ini.
Dalam pernyataan singkatnya, mereka hanya menyebutkan adanya "masalah" yang sedang diselidiki. Namun, bocoran dari sumber internal yang dikutip oleh media terkemuka TechCrunch mengungkap fakta yang jauh lebih mengkhawatirkan.
Ternyata, penarikan game ini disebabkan oleh sebuah bug serius yang memungkinkan para peretas untuk menguasai komputer pemain secara penuh melalui game tersebut.
Beberapa pemain bahkan telah meluapkan keluhan mereka di media sosial, menceritakan pengalaman mengerikan perangkat mereka diretas setelah memainkan game ini.
Salah seorang pemain di Reddit secara spesifik menunjuk adanya kerentanan RCE (Remote Code Execution), yang berarti kode berbahaya bisa disuntikkan dari jarak jauh ke sistem komputer pengguna. Ini tentu saja menjadi mimpi buruk bagi siapa pun yang gemar bermain game di PC.
Beberapa poin penting mengenai insiden ini:
Masalah ini secara khusus hanya memengaruhi versi Call of Duty: WWII yang tersedia di Microsoft Store dan Game Pass.
Versi Steam dari game ini dilaporkan telah menerima patch keamanan yang mengatasi celah tersebut, sedangkan versi Microsoft Store diduga masih menggunakan sistem lama yang rentan.
Insiden ini bukan yang pertama bagi Activision. Pada akhir tahun 2024, sistem anti-cheat Call of Duty mereka juga sempat diretas, yang berujung pada pemblokiran ribuan pemain legal secara tidak adil.
Sebelumnya, Activision juga pernah menyelidiki keberadaan malware pencuri informasi dan malware yang menyebar otomatis di Call of Duty: Modern Warfare pada tahun 2023, yang juga disebabkan oleh kerentanan lama yang tidak ditambal.
Kekhawatiran di kalangan pengguna semakin meningkat mengingat laporan yang menyebutkan bahwa Activision telah memangkas tim keamanan mereka dalam beberapa tahun terakhir, termasuk tim yang bertanggung jawab menangani masalah peretasan. Ini terjadi di tengah tren perusahaan game lain yang justru memperkuat sistem keamanan siber mereka.