Terungkap! Sisi Gelap Roblox yang Tak Pernah Diketahui Pemain: Ada Predator Anak dan Konten Dewasa

Digital – Jika kamu berbicara langsung dengan tim di balik Roblox, mereka akan menggambarkan platform ini sebagai alam semesta virtual yang indah, penuh kebebasan dan kreativitas. Mereka bahkan akan menekankan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, di balik citra yang dibangun oleh para penciptanya, kenyataan bisa sangat berbeda.

Platform game online yang sangat populer ini—dengan lebih dari 200 juta pengguna aktif bulanan dan sebagian besar adalah anak-anak—ternyata menyimpan sisi gelap yang jarang terungkap ke publik.

Sejak diluncurkan pada tahun 2006, Roblox telah menghadapi pertanyaan serius tentang keamanannya, khususnya bagi pengguna usia anak. Banyak orang tua merasa cemas ketika anak-anak mereka menghabiskan waktu berjam-jam dalam dunia virtual yang mereka sendiri tidak sepenuhnya pahami.

Kekhawatiran itu menjadi dasar bagi sineas asal Toronto, Ann Shin, untuk membuat sebuah dokumenter berjudul "Dangerous Games: Roblox and the Metaverse Exposed". Film ini mengupas sisi kelam Roblox yang tidak banyak diketahui publik.

Ide Dokumenter Datang dari Pengalaman Nyata

Ann Shin mengungkapkan bahwa inspirasi membuat dokumenter ini datang dari produsernya, yang memiliki anak-anak yang gemar bermain Roblox. Setelah membaca banyak laporan mengenai predator online dan aktivitas ilegal di dalam platform, keduanya merasa perlu untuk menggali lebih dalam.

“Saya juga punya keponakan yang bermain Roblox, jadi kami merasa ini adalah isu yang dekat dengan kehidupan kami sendiri,” ujar Ann kepada Mobile Syrup, dikutip VIVA Digital, Selasa, 27 Mei 2025.

Temuan Mengejutkan dalam Dunia Roblox

Selama proses investigasi, Ann dan timnya menemukan fakta yang mengejutkan. Dalam hitungan menit setelah masuk ke dalam game, mereka sudah terpapar konten berbau dewasa dan menyaksikan interaksi yang sangat tidak pantas, bahkan berbahaya, bagi anak-anak.

Lebih mengejutkan lagi, terdapat komunitas rahasia yang memanfaatkan Roblox untuk tujuan tak bermoral—termasuk menjaring korban anak-anak. Roblox, dengan ekosistem kreatif yang luas dan minim pengawasan langsung, tampaknya menjadi tempat yang “ideal” bagi oknum-oknum predator untuk bersembunyi.

Kisah Alex Farrugia: Pejuang di Tengah Sistem yang Gagal

Dokumenter ini juga menyoroti kisah Alex Farrugia, seorang pemain lama Roblox yang menjadi whistleblower atas praktik tidak bermoral di platform tersebut. Alex berhasil mengungkap seorang predator yang menyalahgunakan game Sonic the Hedgehog ciptaannya untuk mencari korban di dunia nyata.

Namun alih-alih mendapatkan dukungan, Alex justru menerima penalti dari komunitas. Sementara pelaku dapat kembali dengan akun baru tanpa pemblokiran permanen dari Roblox Corporation. Situasi ini menunjukkan lemahnya sistem penegakan dan perlindungan dari pihak pengembang.

Kurangnya Respons dari Perusahaan

Salah satu hal yang ditekankan dalam dokumenter adalah bagaimana perusahaan di balik Roblox cenderung enggan menanggapi serius isu-isu yang diangkat. Ann menyatakan bahwa selama proses pembuatan film, mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan pernyataan resmi ataupun kerja sama dari Roblox Corporation.

Meski perusahaan telah melakukan perbaikan sistem keamanan dalam beberapa tahun terakhir, Ann berpendapat bahwa itu masih jauh dari cukup. Terutama mengingat jutaan anak-anak masih aktif bermain di platform ini setiap hari.

Saatnya Orang Tua Lebih Waspada

Roblox memang menawarkan dunia tanpa batas untuk bermain dan berkreasi. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh dokumenter Dangerous Games, dunia itu juga bisa menjadi tempat yang berbahaya jika tidak diawasi dengan baik.

Sebagai orang tua, guru, atau bahkan sesama pemain, penting untuk memahami bahwa internet—termasuk platform yang tampaknya “ramah anak”—bisa saja menyembunyikan risiko yang tidak terlihat.

Roblox bukan hanya game. Ini adalah dunia alternatif. Dan seperti dunia nyata, ia memiliki sisi gelap yang harus kita waspadai.