Canggih Tapi Menakutkan, Begini Cara HP Korea Utara Kendalikan Warganya
- KCNA
Jakarta, VIVA Digital – Smartphone seharusnya menjadi alat komunikasi dan hiburan yang memberikan kebebasan bagi penggunanya. Namun, di Korea Utara, ponsel justru menjadi alat kontrol yang mengerikan.
Berdasarkan laporan investigasi dari BBC dan media Korea Selatan Daily NK, sebuah smartphone yang berhasil diselundupkan keluar dari Korea Utara mengungkap fakta mengejutkan, teknologi di tangan rezim bisa berubah menjadi senjata doktrinasi.
Pada pandangan pertama, ponsel asal Korea Utara ini terlihat biasa saja—memiliki desain layar melengkung dan kamera punch-hole, mirip dengan ponsel Android modern. Namun begitu menyelami sistemnya, ditemukan bahwa perangkat tersebut telah dimodifikasi secara ekstrem untuk kepentingan propaganda negara.
Auto-Correct Propaganda: Kata 'Oppa' Jadi 'Comrade'
Salah satu fitur yang dimodifikasi secara khusus adalah auto-correct. Kata-kata yang berasal dari budaya Korea Selatan, seperti “oppa” yang umum digunakan sebagai istilah sayang untuk pacar pria, otomatis diganti menjadi “comrade” atau “sekutu”. Bahkan jika pengguna tetap mengetik kata tersebut, akan muncul peringatan bahwa istilah itu hanya diperbolehkan dalam konteks keluarga, bukan untuk budaya pop.
Lebih jauh lagi, setiap kata atau frasa yang berbau Korea Selatan akan otomatis diubah. Misalnya, ketika pengguna mengetik “Korea Selatan”, ponsel akan menggantinya dengan “negara boneka”—sebuah istilah propaganda khas rezim Pyongyang.
Menurut Martyn Williams, pakar teknologi Korea Utara dari Stimson Center, ini adalah bagian dari strategi rezim untuk mendoktrinasi masyarakat sejak dalam genggaman mereka.
Lebih menakutkan lagi, ponsel tersebut juga dirancang untuk mengambil screenshot layar secara otomatis setiap lima menit. Hasil tangkapan layar ini akan tersimpan dalam direktori tersembunyi yang tidak bisa diakses oleh pengguna.
Diduga kuat, hasil screenshot ini dapat diakses oleh pemerintah Korea Utara untuk memantau aktivitas masyarakat secara diam-diam dan menegakkan aturan ketat yang sudah ditetapkan oleh Kim Jong Un sejak 2023.
Spesifikasi yang Tampak Biasa, Tapi Penuh Sensor
Ponsel yang beredar di Korea Utara umumnya menggunakan versi modifikasi Android. Spesifikasinya tergolong rendah untuk standar global, dengan RAM berkisar 2–4 GB dan penyimpanan internal antara 32–128 GB. Kamera belakangnya memiliki resolusi 8MP hingga 13MP, sedangkan kamera depan antara 5MP hingga 8MP. Ukuran layarnya berkisar 4,7 hingga 6 inci.
Beberapa ponsel juga memiliki slot microSD, yang memungkinkan pengguna menyimpan file hiburan seperti musik dan film.
Merek ponsel lokal seperti Arirang dan Pyongyang mendominasi pasar ponsel di Korea Utara.