Waspada! 8 Aplikasi Berbahaya di Play Store yang Ancam Data M-Banking

Kejahatan siber, cyber crime
Sumber :
  • Antara

Digital – Di era digital yang memudahkan segalanya, ancaman siber mengintai di balik aplikasi yang tampak menggiurkan. Aplikasi pinjaman online palsu, misalnya, menjadi jebakan pelaku kejahatan untuk mencuri data M-Banking pengguna. 

Galaxy S25 Edge Siap Masuk Indonesia, Ini Bedanya dengan S25, S25 Plus dan S25 Ultra

Laporan McAfee mengungkap 8 aplikasi berbahaya di Google Play Store yang telah diunduh jutaan kali, termasuk di Indonesia. Artikel ini mengulas cara kerja aplikasi ini, daftarnya, dan langkah melindungi diri, didukung sumber terpercaya agar kamu tetap aman.

Modus Penipuan Aplikasi Berbahaya

6 Rahasia Hemat Dapatkan Skin Naruto di Mobile Legends Tanpa Boros Diamond!

Pelaku siber sering menyamarkan aplikasi berbahaya sebagai pinjaman online (pinjol) dengan iming-iming bunga rendah dan proses cepat. Menurut McAfee, aplikasi ini meminta data pribadi dan keuangan, seperti nomor rekening atau kredensial M-Banking, yang kemudian disalahgunakan untuk pembobolan rekening.

Iklan palsu di media sosial, dengan desain menyerupai aplikasi resmi, memperdaya pengguna awam. TechRadar mencatat bahwa aplikasi ini sering lolos verifikasi Play Store karena tampilannya meyakinkan, menargetkan wilayah seperti Asia Selatan, Amerika Selatan, dan Afrika, termasuk Indonesia dengan 2 juta unduhan untuk tiga aplikasi saja.

Daftar 8 Aplikasi Berbahaya

Pakai Snapdragon 8 Elite, Galaxy S25 Edge Tawarkan Performa Gahar dalam Desain Tipis

McAfee mengidentifikasi 8 aplikasi berbahaya yang harus segera dihapus dari ponselmu:

  1. Préstamo Seguro-Rápido (1 juta unduhan)
  2. Préstamo Rápido-Credit Easy (1 juta unduhan)
  3. Get Baht Easily - Quick Loan (1 juta unduhan)
  4. RupiahKilat-Dana Cair (1 juta unduhan)
  5. Borrow Happil - Loan (1 juta unduhan)
  6. Happy Money (1 juta unduhan)
  7. KreditKu - Uang Online (500 ribu unduhan)
  8. Dana Kilat - Pinjaman Kecil (500 ribu unduhan)

8 Aplikasi ini mengeksploitasi data sensitif untuk kejahatan siber, menyebabkan kerugian finansial dan penyalahgunaan identitas.

Cara Kerja Aplikasi Berbahaya

Setelah diunduh, aplikasi ini meminta izin akses berlebihan, seperti ke kontak, SMS, atau penyimpanan, yang tidak relevan dengan fungsi pinjol.

Kaspersky menjelaskan bahwa aplikasi ini sering menyisipkan malware untuk mencuri kredensial M-Banking atau mengirim data ke server pelaku. Beberapa juga menggunakan phishing melalui notifikasi palsu untuk memancing pengguna memasukkan detail bank.

Tips Melindungi Diri dari Ancaman Siber

Untuk menjaga keamanan data, ikuti langkah berikut:

  • Unduh dari Sumber Terpercaya: Selalu gunakan Google Play Store atau Apple App Store, tetapi periksa keaslian aplikasi. Google Support menyarankan memverifikasi pengembang sebelum mengunduh.
  • Baca Ulasan Pengguna: Hindari aplikasi dengan ulasan negatif atau keluhan penipuan, seperti dijelaskan CNET.
  • Batasi Izin Aplikasi: Tolak izin yang tidak relevan, seperti akses ke kontak untuk aplikasi pinjol.
  • Gunakan Antivirus: Instal aplikasi seperti McAfee atau Kaspersky untuk mendeteksi malware.
  • Aktifkan Verifikasi Dua Langkah: Menurut Bank Indonesia, fitur 2FA pada M-Banking menambah lapisan keamanan.
  • Hapus Aplikasi Mencurigakan: Segera hapus aplikasi dari daftar di atas jika terdeteksi di ponselmu.

Aplikasi berbahaya seperti pinjol palsu mengancam keamanan data M-Banking dengan modus menipu yang canggih. Dengan 2 juta unduhan di Indonesia saja, kesadaran akan ancaman ini sangat penting. Periksa ponselmu, hapus aplikasi berisiko, dan terapkan langkah pengamanan seperti verifikasi dua langkah. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi McAfee atau Kaspersky.