Galaxy S25 Edge: Cantik, Tapi Tidak Tahan Lama
- Samsung
Sayangnya, angka-angka ini belum memperhitungkan faktor penggunaan berat seperti multitasking, sinyal seluler yang tidak stabil, atau game berat yang kini makin lazim. Ditambah lagi, desain rampingnya membuat perangkat mudah panas saat digunakan — kondisi yang mempercepat degradasi baterai dan meningkatkan pengosongan daya mandiri (self-discharge).
Setelah dua tahun penggunaan, saat kapasitas baterai menurun hingga 80–90%, pengguna bisa mulai merasakan keterbatasan.
Jika dalam kondisi baru saja Galaxy S25 Edge nyaris bertahan seharian, dalam dua tahun ia bisa membuat pengguna tergantung pada charger jauh sebelum malam tiba. Terlebih lagi, Edge masih menggunakan pengisian daya 25W, yang mulai tertinggal dari pesaingnya yang menawarkan 45W atau bahkan lebih.
Kesimpulan: Cantik, Tapi Kurang Tahan Lama
Samsung Galaxy S25 Edge memang memikat secara visual, namun daya tahan baterainya menjadi kelemahan utama. Dengan kapasitas hanya 3.900mAh, hardware haus daya, dan pengisian lambat, ini bukan pilihan ideal bagi mereka yang membutuhkan ponsel tahan lama untuk penggunaan intensif atau jangka panjang.
Jika Anda menginginkan flagship yang mampu bertahan lebih dari dua tahun tanpa khawatir soal baterai, Galaxy S25 Edge bukanlah jawabannya.