iPhone 11 di 2025: Worth It untuk Daily Driver atau Cuma Buat HP Kedua?
- YouTube
Namun, panel layar yang digunakan masih berupa Liquid Retina HD display berbasis LCD berukuran 6,1 inci, bukan OLED seperti seri-seri terbaru. Teknologi ini memang sudah ketinggalan zaman jika dibandingkan dengan iPhone 13 ke atas, namun untuk penggunaan harian seperti browsing, media sosial, hingga menonton video, layarnya masih nyaman dipandang.
Performa: A13 Bionic Masih Mumpuni
Chipset Apple A13 Bionic dengan 6-core CPU, 4-core GPU, dan 8-core Neural Engine masih mampu menjalankan berbagai tugas harian dengan lancar, mulai dari aplikasi pendidikan, kerja, hingga media sosial. Memang jika dibandingkan dengan A17 Pro atau A18 di iPhone 15 dan 16, performanya sudah jauh tertinggal. Namun untuk kelas harga di bawah Rp5 juta, performa iPhone 11 masih sangat kompetitif.
Sayangnya, RAM yang hanya 4GB dan baterai berkapasitas 3.110 mAh membuat pengalaman multitasking dan daya tahan baterai terasa standar. Terlebih lagi, iPhone 11 belum mendukung jaringan 5G dan masih menggunakan port Lightning, bukan USB-C seperti pada seri-seri terbaru.
Kamera: Masih Bisa Diandalkan, tapi Tidak Istimewa
Dari segi fotografi, iPhone 11 dibekali dua kamera belakang masing-masing 12 MP (wide dan ultrawide), serta kamera depan 12 MP yang mendukung Portrait Mode, Animoji, dan Memoji. Meski kualitas kameranya tak bisa dibandingkan dengan iPhone 15 atau 16 Pro yang memiliki teknologi photonic engine dan ProRAW, iPhone 11 masih cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Kemampuan merekam video hingga 4K 60 fps, adanya optical image stabilization, serta slow motion dan time-lapse membuatnya masih relevan bagi pengguna yang sering mengabadikan momen atau membuat konten di media sosial seperti Instagram dan TikTok.