Alasan Nadiem Makarim Pilih Chromebook untuk Proyek Pengadaan Laptop Rp9,9 Triliun
- ANTARA
Artinya, dengan spesifikasi yang setara, Chromebook bisa menghemat biaya pengadaan dalam jumlah besar. Selain itu, karena Chrome OS merupakan sistem operasi gratis dari Google, anggaran tidak perlu dialokasikan untuk lisensi software, berbeda dengan OS komersial lain seperti Windows yang memiliki biaya lisensi per unit.
Chromebook memang dirancang untuk kebutuhan ringan dan penggunaan berbasis cloud. Laptop ini umumnya menggunakan prosesor hemat daya seperti Intel Celeron atau MediaTek, RAM 4–8 GB, serta penyimpanan eMMC atau SSD kecil (32–128 GB).
Meskipun terbatas dalam hal software berat, Chromebook sangat cocok untuk aktivitas seperti browsing, mengetik dokumen, video conference, hingga akses ke layanan Google Workspace.
Keunggulan lainnya termasuk keamanan tinggi, booting cepat, update otomatis, serta integrasi penuh dengan Google Drive dan layanan produktivitas lainnya. Tak heran jika Chromebook banyak digunakan dalam sistem pendidikan di berbagai negara maju.
Meski memiliki banyak kelebihan, implementasi Chromebook di Indonesia justru menuai kritik. Kejaksaan Agung menilai proyek pengadaan ini tidak efektif karena sebelumnya sudah dilakukan uji coba terhadap 1.000 unit Chromebook pada 2019. Pengadaan skala besar hingga Rp9,9 triliun dalam kurun waktu 2019–2023 kini sedang diselidiki aparat penegak hukum.