GeForce RTX 50 Series: Senjata Baru Cetak Talenta Digital

Country Consumer Business Lead Nvidia Indonesia, Adrian Lesmono.
Sumber :
  • VIVA/Lazuardhi Utama

Digital, VIVA - Perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tidak lagi sebatas jargon teknologi.

11 Aplikasi Populer Buatan Israel, Ternyata Banyak Dipakai di Indonesia

Di Indonesia, perguruan tinggi atau universitas mulai menanamkan AI ke dalam kurikulum, sementara industri menghadirkan dukungan nyata.

Salah satunya kolaborasi Nvidia dengan Universitas Bina Nusantara (Binus) melalui program ‘Back to School Campaign’.

7 Keunggulan Smart TV yang Bikin Hiburan di Rumah Semakin Praktis

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) yang bergerak di semikonduktor ini membawa jajaran GeForce RTX 50 series ke ruang kelas dan laboratorium kampus, agar mahasiswa dapat langsung merasakan bagaimana komputasi paralel dan teknologi AI mampu mempercepat riset, meningkatkan kreativitas, hingga membuka peluang baru di dunia industri.

“Kami berkomitmen untuk menumbuhkan talenta digital masa depan lewat teknologi AI dan GPU mutakhir langsung ke kampus,” kata Country Consumer Business Lead Nvidia Indonesia, Adrian Lesmono, di Jakarta, Jumat, 26 September 2025.

5 Tablet AI 2025 Terbaik di Indonesia, Tingkatkan Produktivitas dengan Teknologi Pintar

Ia menegaskan bahwa GPU, khususnya GeForce RTX 50 series, menjadi kunci bagi mahasiswa sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

“Kami ingin membekali talenta digital muda dengan teknologi yang tepat agar mereka dapat belajar lebih cepat, berkreasi lebih banyak, dan mengeksplorasi peluang tanpa batas,” ujarnya.

Menurutnya, Nvidia tidak sekadar memasarkan produk, namun berinvestasi di sektor pendidikan dengan menggandeng kampus unggulan seperti Binus agar mahasiswa dapat memiliki “pabrik AI mini” melalui laptop bertenaga RTX, mengurangi ketergantungan pada pelatihan berbasis cloud yang mahal.

Pada kesempatan yang sama, Dosen Ilmu Komputer Binus, Gregorius Nathanael, memaparkan bagaimana laptop bertenaga GeForce RTX 50 series membantu pengembangan AI.

Ia menekankan pentingnya “berkolaborasi dengan AI, bukan takut tergantikan,” sambil menunjukkan integrasi mata kuliah deep learning yang memanfaatkan GPU untuk mempercepat pelatihan model.

Demo singkat menunjukkan perbedaan kinerja mencolok: analisis data komentar YouTube selesai dalam 17 detik dengan GPU, sedangkan CPU membutuhkan 22,8 detik.

“GPU Nvidia dirancang untuk komputasi paralel, membuat proses pembelajaran AI berlangsung jauh lebih cepat dan produktif,” jelas Nathanael.

Selain mendukung riset, ekosistem perangkat dan aplikasi Nvidia juga membantu aktivitas harian mahasiswa. Nvidia Broadcast, misalnya, kerap dimanfaatkan untuk livestreaming atau terhubung dengan Discord.

Fitur seperti noise cancelling, virtual background, dan eye contact memberikan kualitas audio dan video yang lebih profesional, bermanfaat baik untuk belajar, bekerja, maupun bermain game online.

Di waktu senggang, laptop GeForce RTX 50 series menjadi teman hiburan yang andal.

Dengan Nvidia DLSS 4 Technology, mahasiswa dapat menikmati peningkatan frame rate yang signifikan, membuat pengalaman bermain game terasa lebih mulus dan imersif memberikan sebuah keseimbangan ideal antara produktivitas dan hiburan.

Bukan itu saja, Nvidia bermitra dengan berbagai merek seperti Acer, Asus, HP, Lenovo, Axioo, dan MSI untuk memastikan ekosistem GPU siap mendukung riset dan inovasi lokal.

Berikut penawaran terbaru untuk produk Nvidia GeForce RTX 50 series dalam program 'Back to School Campaign':

Asus

● ASUS TUF Gaming F16, GeForce RTX 5060, Rp24,5 juta.

Acer

ACER NITRO V 15 ANV15, GeForce RTX 5050, Rp17,5 juta.

HP

● HP Victus Gaming 15, GeForce RTX 5060, Rp19,9 juta.

Lenovo

● LENOVO LEGION PRO 5i, GeForce RTX 5070, Rp34,7 juta.