Rudal Merapi: Senjata Anti-Pesawat Karya Anak Bangsa dengan Teknologi Canggih
- Istimewa
Kinerja rudal ini pun terbukti tangguh. Hasil uji lapangan di Area Weapon Range (AWR) milik TNI AU di Pandanwangi, Lumajang, menunjukkan tingkat konsistensi tinggi dalam performa roket pendorong. Rudal Merapi mampu menjangkau target hingga jarak 3.000 meter dengan presisi tinggi.
Menurut Prof. Hariyadi, Kepala CIRNOV sekaligus ketua tim pengembangan Rudal Merapi, pencapaian ini menjadi tolok ukur penting dalam proses integrasi subsistem rudal secara keseluruhan. Ia menyebutkan bahwa kemampuan rudal ini sangat mematikan terhadap berbagai sasaran udara, termasuk helikopter dan UAV (drone).
Kolaborasi Lintas Lembaga
Pencapaian Rudal Merapi tak lepas dari sinergi antara beberapa institusi riset dan industri strategis Indonesia. Uji tembak di Lumajang melibatkan PT Dahana (BUMN bahan peledak), Pusat Riset Teknologi Penerbangan BRIN, Dislitbangad TNI AD, hingga Poltekad Kodiklatad. Kolaborasi ini membuktikan pentingnya integrasi ilmu pengetahuan, riset terapan, dan praktik militer dalam membangun sistem senjata yang mandiri.
Menuju Produksi Industri
Lebih dari sekadar demonstrasi kekuatan, uji coba tahunan ini memiliki visi jangka panjang: menjadikan Rudal Merapi sebagai sistem senjata produksi nasional. Proses quality assurance (QA) terus disempurnakan agar rudal ini siap masuk ke jalur produksi massal dan menjadi bagian dari sistem pertahanan Indonesia yang mandiri dan modern.
Pihak pengembang juga berfokus pada standardisasi teknologi, agar ke depan Rudal Merapi tidak hanya menjadi senjata defensif TNI, tapi juga berpotensi masuk pasar ekspor bagi negara-negara sahabat yang membutuhkan sistem pertahanan terjangkau dan efektif.