Era PS5 Hampir Usai, Microsoft Siap Guncang Pasar dengan Ally: Sony Harus Waspada?
- Istimewa
Jakarta, VIVA Digital – Industri gaming tengah memasuki fase menarik. Kita sudah berada di pertengahan siklus konsol PlayStation 5 dan Xbox Series X/S, periode di mana raksasa teknologi seperti Sony dan Microsoft biasanya mulai menyusun strategi untuk generasi perangkat keras berikutnya. Namun, lanskap persaingan kali ini terlihat sedikit berbeda, terutama dengan langkah inovatif yang diambil oleh Microsoft.
Microsoft baru-baru ini membuat gebrakan dengan meluncurkan ROG Xbox Ally dan versi premiumnya, ROG Xbox Ally X. Perangkat ini bukan sekadar konsol, melainkan handheld PC gaming yang dikembangkan bekerja sama dengan ASUS. Kehadiran Ally secara langsung menempatkannya sebagai pesaing serius bagi Steam Deck yang telah lebih dulu populer, menawarkan pengalaman bermain game PC kelas atas dalam format portabel.
Di sisi lain, Sony, yang memiliki sejarah panjang dalam gaming portabel lewat PSP dan PS Vita, turut merilis PlayStation Portal. Namun, perangkat ini memiliki filosofi yang berbeda. PlayStation Portal lebih berfungsi sebagai alat streaming game dari konsol PS5, bukan sebagai konsol mandiri yang bisa menjalankan game secara independen. Ini memicu pertanyaan besar: apakah inovasi agresif Microsoft dengan Ally patut membuat Sony merasa was-was?
Seorang gamer di Reddit, dengan nama pengguna DragonFlyPunch, mengangkat isu ini dalam sebuah diskusi menarik. Ia berpendapat bahwa ROG Xbox Ally bisa menjadi pijakan kuat bagi Microsoft untuk meraih keunggulan signifikan di era konsol yang akan datang. Menurutnya, perangkat handheld PC ini memberikan Microsoft fleksibilitas dan cakupan game library yang lebih luas, berpotensi menarik minat lebih banyak gamer.
Tentu saja, pendapat komunitas gamer di Reddit sangat bervariasi. Pengguna twovles31 menyuarakan skeptisisme, berkomentar, "Steam Deck sudah terjual sekitar empat juta unit, tapi hanya penggemar Xbox paling setia yang mau membayar $800 untuk produk ini." Pendapat ini menyoroti hambatan harga yang mungkin membatasi daya tarik Ally bagi sebagian besar konsumen. Senada, Spangler1 juga berargumen bahwa Sony tidak perlu khawatir dengan handheld PC seharga $900 (sekitar Rp14 juta) dari Microsoft. Ia meyakini bahwa PlayStation 6, meskipun harganya mungkin di atas $500 (sekitar Rp8 juta) namun tetap di bawah $1.000, akan tetap menemukan pasarnya sendiri, seperti halnya Nintendo dan Sony yang telah lama mendominasi penjualan konsol.
Namun, tidak semua pesimis. Pengguna Clicker_Reacher menunjukkan optimisme terhadap posisi Sony. Ia menyatakan, "Sony adalah tempat terbaik untuk memainkan game-game hebat. Selain itu, jika rumor tentang PlayStation handheld yang bisa memainkan game digital PS5/PS4 itu benar, maka Sony akan tetap bersaing dengan sangat baik." Pernyataan ini merujuk pada potensi Sony untuk meluncurkan perangkat portabel yang lebih kuat di masa depan, yang mampu menjalankan game secara native, bukan hanya streaming.
Secara pribadi, meskipun Microsoft menunjukkan tanda-tanda akan menjadi lebih agresif dalam strategi hardware di generasi mendatang, tidak diragukan lagi Sony dan Nintendo juga akan terus berinovasi. Yang pasti, persaingan ini adalah kabar baik bagi para gamer, karena akan selalu ada banyak pilihan menarik dan beragam pengalaman bermain game yang bisa dinikmati. Era konsol berikutnya akan menjadi ajang pertarungan inovasi yang sangat dinantikan.