Mengintip Teknologi SC Maglev: Kereta Tercepat di Dunia yang Melayang di Udara
- YouTube Jaes - Lesics Indonesian
Digital, VIVA – Dunia perkeretaapian sebentar lagi akan memasuki era baru yang benar-benar futuristik. Bukan lagi hanya sekadar cepat, tapi benar-benar melayang tanpa menyentuh rel.
Inilah SC Maglev, kereta tercepat di dunia yang dikembangkan oleh Central Japan Railway, yang siap mengubah wajah transportasi dengan kecepatan lebih dari 600 km/jam!
Teknologi ini tak hanya mengandalkan tenaga besar, tapi juga ilmu fisika canggih: dari magnet superkonduktor hingga sistem levitasi elektromagnetik yang nyaris tanpa gesekan.
SC Maglev bukan sekadar mimpi masa depan, tapi sudah dalam tahap uji dan siap beroperasi secara komersial pada tahun 2027.
Berikut adalah penjelasan lengkap bagaimana SC Maglev bekerja dan mengapa ia bisa melayang super cepat tanpa rel konvensional:
1. Mengapa SC Maglev Begitu Istimewa?
SC Maglev merupakan kereta levitasi magnetik superkonduktor yang dikembangkan di Jepang. Ia mampu mencapai kecepatan luar biasa hingga 603 km/jam, jauh melampaui kereta peluru biasa.
Proyek ini direncanakan menghubungkan Tokyo dan Nagoya pada 2027, serta berpotensi mempercepat perjalanan antara New York dan Washington D.C. pada 2030.
2. Tiga Misi Utama Maglev: Propulsi, Levitasi, dan Panduan
Agar dapat berjalan tanpa roda, SC Maglev harus memenuhi tiga elemen penting: daya dorong (propulsi), pengangkatan tubuh kereta dari rel (levitasi), dan pengendalian arah lateral (panduan). Semuanya dilakukan dengan bantuan medan magnet.
3. Magnet Superkonduktor: Jantung Teknologi Maglev
Salah satu teknologi paling revolusioner dari SC Maglev adalah penggunaan magnet superkonduktor. Dibanding elektromagnet biasa yang cepat panas, superkonduktor bisa mengalirkan arus raksasa tanpa kehilangan energi.
Kumparan superkonduktor dalam kereta membawa arus hingga 700 kiloampere, dan agar tetap dalam kondisi superkonduktor, sistem pendinginan dengan helium cair pada suhu 4,5 Kelvin digunakan. Bahan utama yang dipakai adalah paduan niobium-titanium.
4. Bagaimana Kereta Melayang?
Sistem levitasi menggunakan kumparan berbentuk angka delapan yang dipasang di jalur kereta. Saat magnet superkonduktor pada kereta bergerak di atas kumparan ini, tercipta gaya elektromagnetik yang mengangkat kereta sejauh 3,9 inci dari rel.
Namun karena levitasi hanya terjadi saat kecepatan tinggi, kereta tetap menggunakan ban biasa untuk mulai bergerak dari posisi diam.
5. Stabilitas Tanpa Gesekan: Sistem Panduan Otomatis
Ketika kereta bergeser dari jalur tengah, perbedaan induksi elektromagnetik antara sisi kanan dan kiri kumparan akan mengembalikannya ke posisi semula. Sistem ini membuat perjalanan menjadi stabil, tanpa perlu rel konvensional.
6. Energi dan Perlindungan Penumpang
Karena menggunakan sistem kriogenik dan peralatan canggih, SC Maglev membutuhkan banyak daya. Daya ini disuplai secara induktif dari jalur ke kereta.
Di sisi lain, medan magnet yang kuat tentu bisa berisiko bagi penumpang. Oleh karena itu, kereta ini dilengkapi perisai magnetik untuk memastikan keamanan di dalam kabin.
7. Sudah Diuji, Siap Mengaspal!
Uji coba pertama SC Maglev dilakukan sejak 1997 di Yamanashi, Jepang, dan berhasil memecahkan rekor kecepatan dunia. Setelah sukses menjalani berbagai pengujian, kereta ini diproyeksikan untuk mulai mengangkut penumpang pada 2027.
Masa Depan Transportasi Sudah Dekat
SC Maglev bukan lagi sekadar konsep di laboratorium. Ia adalah perwujudan nyata masa depan transportasi: lebih cepat, lebih stabil, dan lebih futuristik.
Dunia bisa bersiap menyambut revolusi mobilitas, di mana jarak bukan lagi masalah, dan perjalanan antarkota bisa terasa secepat teleportasi.