Inovasi Teknologi bikin Davina F1 Melesat
- tia.org.za
Managing Director PT East West Seed Indonesia (produsen benih Cap Panah Merah), Glenn Pardede, menyebutnya sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung petani Indonesia, bukan hanya dari sisi benih, tetapi juga lewat edukasi dan pendampingan.
“Petani perlu bukti, bukan janji. Melalui panen raya ini, kami tunjukkan hasil nyata Davina F1. Kami ingin lebih banyak petani melihat sendiri keunggulannya, sehingga tertarik menanam,” kata Glenn.
Melon Davina F1 diklaim memiliki sejumlah keunggulan. Mulai dari tahan terhadap virus yang umum menyerang melon lokal, cepat panen yakni sekitar 55–60 hari setelah tanam, dan ideal untuk tanam intensif dan cocok di lahan sempit sekali pun.
Melon Davina F1 memang telah diuji di banyak lokasi. Keunggulannya terletak pada produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas buah premium yang sesuai dengan permintaan pasar modern. Bentuk buahnya seragam, kulit kokoh, dan memiliki daya simpan lebih lama—ideal untuk pasar ritel dan ekspor.
“Melon Davina F1 terbukti mampu tumbuh baik di berbagai wilayah mulai dari Madiun hingga Banyuwangi - semuanya di Jawa Timur. Kami targetkan produksi mencapai 45 ton per hektare. Selain benih unggul, kami juga siapkan tenaga lapangan untuk membantu petani dari awal tanam hingga panen,” jelasnya.