Teknologi dan Tradisi Berpadu: Kombinasi yang Menyerap Ribuan Pekerja di Era Digitalisasi

Ilustrasi digitalisasi.
Sumber :
  • Tobacco Asia

Digital, VIVA - Industri rokok di Indonesia telah lama menjadi salah satu pilar dalam menunjang perekonomian nasional.

Inovasi Ini Ubah Nasib Daerah 'Pasrah' Hujan Jadi Pusat Produksi Pangan

Di tengah semakin ketatnya regulasi dan kesadaran masyarakat akan bahaya kesehatan akibat merokok, kontribusi sektor ini terhadap pendapatan negara dan penyerapan tenaga kerja tetap besar.

Dengan lebih dari 6 juta orang yang terlibat dalam industri rokok, baik sebagai petani, pekerja pabrik, maupun pedagang, sektor rokok memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan banyak keluarga di seluruh Indonesia.

Teknologi Cold Storage dan Coolbox Ini bikin Ikan Tetap Segar Berhari-hari

Di tengah arus globalisasi dan transformasi industri, tradisi masih memiliki tempat istimewa.

Salah satu buktinya adalah kretek — rokok khas Indonesia yang tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga warisan rasa yang melekat kuat di benak masyarakat.

Sambut Era Baru Teknologi Agentic AI yang Lebih Mandiri dan Kenali Potensinya

Kretek bukan sekadar rokok. Ini adalah pertemuan antara tembakau pilihan, cengkeh, dan saus rahasia yang diwariskan lintas generasi.

Setiap merek punya komposisi unik — kadang manis, kadang pedas, kadang rempahnya dominan.

Tradisi meracik kretek memerlukan kepekaan rasa, penciuman tajam, dan pengalaman panjang.

Namun, di era digitalisasi, industri rokok menghadapi tantangan sekaligus peluang untuk melakukan inovasi. Berikut beberapa aspek kunci yang dapat disinergikan:

- Presisi dalam Peracikan Bahan Baku: Teknologi dapat memastikan akurasi yang tinggi dalam penimbangan dan pencampuran tembakau, cengkeh, dan saus. Sistem otomatisasi dapat mengurangi variasi antar batch, menjamin konsistensi rasa yang menjadi ciri khas kretek. Sensor-sensor canggih juga dapat memantau kelembaban dan kualitas bahan baku secara real-time.

- Efisiensi Produksi dan Penggulungan: Mesin penggulung rokok modern jauh lebih cepat dan presisi dibandingkan metode manual. Namun, untuk kretek, sentuhan "tangan" tradisional dalam proses tertentu masih sangat dihargai.

Kombinasi yang ideal adalah menggunakan mesin untuk tahap-tahap produksi massal yang membutuhkan kecepatan, sementara proses kritis yang mempengaruhi rasa dan aroma khas kretek tetap dijaga dengan sentuhan artisan.

- Pengendalian Kualitas yang Ketat: Sistem pengawasan kualitas berbasis visi dan analitik data dapat mendeteksi cacat atau anomali pada setiap batang rokok dengan cepat. Ini tidak hanya meningkatkan standar produk, tetapi juga mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan mengurangi limbah.

- Inovasi pada Saus dan Filter: Penelitian dan pengembangan berbasis teknologi dapat menghasilkan formulasi saus kretek yang lebih stabil dan kaya rasa. Demikian pula, teknologi filter rokok dapat dikembangkan untuk memberikan pengalaman merokok yang lebih halus tanpa mengorbankan karakteristik rasa kretek.

Transformasi digital.

Photo :
  • Tesseract Academy

Salah satu yang menonjol adalah HS Rokok, produsen rokok asal Magelang, Jawa Tengah, yang mengadopsi teknologi modern serta racikan khas tradisional dengan cerdas dan berani.

HS Rokok merupakan perusahaan rokok yang didirikan pada Juli 2024, dan di bawah naungan Surya Group Holding Company yang dipimpin oleh Muhammad Suryo. Merek ini memiliki beberapa varian rasa, seperti HS Original, HS Slim, dan HS Click dengan rasa beragam buah-buahan.

Baru-baru ini, HS Rokok meraih penghargaan di ajang detikJateng-Jogja Awards 2025. Penghargaan ini didapat karena telah membuka lapangan kerja bagi lebih dari 3.000 orang, yang tersebar di lini produksi, pemasaran, hingga distribusi.

Perusahaan ini dinilai memberi dampak nyata dalam pengentasan pengangguran di Jawa Tengah dan sekitarnya. “Fokus kami tidak hanya menyerap tenaga kerja, tapi juga membina mereka agar berkembang,” kata Muhammad Suryo.