Komoditas Kelapa bisa Cerah dengan Teknologi

Transformasi digital.
Sumber :
  • Tesseract Academy

Digital, VIVA - Kelapa, pohon serbaguna yang sering disebut sebagai 'pohon kehidupan', telah lama menjadi komoditas penting bagi banyak negara tropis, termasuk Indonesia.

Teknologi Cold Storage dan Coolbox Ini bikin Ikan Tetap Segar Berhari-hari

Dari daging buahnya yang gurih hingga airnya yang menyegarkan, serta serabut dan tempurungnya yang bernilai ekonomis, kelapa menawarkan beragam produk turunan.

Namun, di era digitalisasi yang kian pesat, bagaimana posisi komoditas kelapa? Apakah teknologi menjadi ancaman atau justru membuka peluang baru?

Sambut Era Baru Teknologi Agentic AI yang Lebih Mandiri dan Kenali Potensinya

Digitalisasi bukanlah sekadar tren, melainkan sebuah keniscayaan yang akan terus membentuk lanskap ekonomi global.

Bagi komoditas kelapa, adaptasi adalah kunci untuk tetap relevan, kompetitif, dan berkelanjutan.

Teknologi Bedah Robotik Jadi Solusi Modern Atasi Masalah Urologi Pria

Untuk memaksimalkan potensi komoditas kelapa di era ini, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak:

- Pemerintah: Perlu menyediakan infrastruktur digital yang merata, mendorong literasi digital di kalangan petani, serta menciptakan regulasi yang mendukung pengembangan ekosistem digital untuk komoditas kelapa.

- Pelaku Usaha: Investasi dalam teknologi pengolahan, pengembangan platform e-commerce khusus komoditas kelapa, dan inovasi produk bernilai tambah tinggi sangat penting.

- Petani dan Kelompok Tani: Aktif beradaptasi dengan teknologi baru, berpartisipasi dalam pelatihan digital, dan berkolaborasi untuk meningkatkan skala ekonomi.

- Startup dan Inovator Teknologi: Menciptakan solusi digital yang relevan dan mudah diakses bagi petani kelapa, mulai dari aplikasi pertanian hingga platform pemasaran.

ilustrasi pohon kelapa.

Photo :
  • Dok. Istimewa
Saat ini, PT Perkebunan Nusantara atau PTPN I berencana mengembangkan komoditas kelapa dengan proyeksi mencapai 50 ribu hektare.

Komoditas baru pada Subholding Supporting Co PTPN Group ini akan memanfaatkan lahan cadangan miliknya.

Lahan tersebut tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tenggara.

Aksi tanam pohon kelapa ini dirancang sebagai program jangka menengah yang akan dimulai September 2025.

"Mungkin ada yang beranggapan, kedaulatan pangan itu hanya fokus pada beras, minyak goreng, dan gula putih saja. Padahal, ada juga bahan pangan pendukung lainnya yang perlu untuk diciptakan ekosistemnya, termasuk hilirisasi komoditas kelapa sehingga stok bahan pangan tersebut dapat mencukupi kebutuhan masyarakat dengan harga yang stabil," kata Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas.

Ia juga menjelaskan, kuliner khas Nusantara cenderung menyukai makanan dengan cita rasa gurih yang diperoleh dari bahan kelapa.

Sebagai contoh, makanan khas Padang yang sangat terkenal di seluruh pelosok, bahkan di luar negeri, dengan dominan menggunakan bumbu santan kelapa.

Fakta itu menjawab tentang permintaan kelapa yang tinggi. Sementara, pengelolaan dan pengembangan kebun kelapa rakyat belum sepenuhnya berjalan dengan baik dalam memenuhi kebutuhan.

"Itulah mengapa kami mengambil prakarsa untuk mengembangkan komoditas kelapa. Sebab, kita tahu ketergantungan konsumsi kita terhadap kelapa cukup tinggi," ungkap Teddy.