Solusi Tantangan Industri Kreatif! Program Studi Digital Media Communication Hadir di Binus University
- Freepik
Muslikhin menambahkan bahwa industri media kini sedang berjuang menghadapi perubahan. Media yang bertahan adalah mereka yang mampu beradaptasi dengan teknologi dan kebutuhan audiens. DMC mengajarkan mahasiswa untuk bercerita di berbagai platform seperti TikTok, game, website, hingga media sosial.
“Ke depan, talenta komunikasi harus multi-skill. Tidak cukup hanya menulis atau mengambil gambar. Mereka perlu memahami distribusi konten, menganalisis data, hingga peluang monetisasi,” ujarnya.
Menariknya, kurikulum DMC juga menekankan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk storytelling. Mahasiswa diajak memahami bagaimana AI bisa mempercepat pembuatan narasi, visual, hingga audiovisual.
“AI bukan ancaman, tetapi peluang. Masa depan media adalah kolaborasi human plus AI, bukan human versus AI,” tegas Muslikhin.
Membuka Peluang Karier Lebih Luas
Program ini mempersiapkan lulusan tidak hanya untuk bekerja di perusahaan media, tetapi juga perusahaan non-media yang kini mengelola platform digital sendiri. Dengan kemampuan strategis, kreatif, dan teknologi terkini, lulusan DMC bisa menjadi konten kreator, digital strategist, media planner, maupun komunikator publik yang relevan dengan kebutuhan industri kreatif saat ini.
Persiapan program ini memakan waktu lebih dari satu tahun, melibatkan praktisi media dan industri kreatif, sehingga kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.