Chrome dari Google Mau Dibeli Perplexity AI, Ditawar $34,5 Miliar

Perplexity AI
Sumber :
  • Wikipedia

Digital – Industri teknologi global kembali digemparkan dengan kabar mengejutkan, di mana Perplexity AI, startup di balik layanan kecerdasan buatan dengan nama yang sama, dikabarkan mengajukan tawaran senilai $34,5 miliar atau sekitar Rp560 triliun untuk membeli Chrome dari Google, seperti dilansir dari GSMArena

DeepSeek-R2 Siap Meluncur, China Tantang Dominasi AI Barat dengan Teknologi Mandiri

Perplexity AI sebelumnya juga pernah mencuri perhatian publik pada Januari lalu ketika mengumumkan niatnya membeli operasi TikTok di Amerika Serikat. Meski rencana itu belum terealisasi, langkah ini menunjukkan ambisi besar perusahaan yang relatif baru di kancah teknologi.

Menurut pernyataan resminya, Perplexity mengklaim sudah mendapatkan penawaran pembiayaan penuh dari sejumlah dana investasi untuk mendukung akuisisi Chrome, meski tidak menyebutkan nama-nama investornya. Padahal, hingga saat ini, perusahaan baru mengumpulkan pendanaan sekitar $1 miliar untuk mengembangkan layanan chatbot AI miliknya, jumlah yang jelas jauh di bawah nominal tawaran untuk Chrome.

Samsung Bakal Rilis Kacamata Pintar Pertamanya, Calon Pengganti Smartphone?

Menariknya, bukan hanya Perplexity yang tertarik. OpenAI, Yahoo, dan firma ekuitas swasta Apollo Global Management juga dilaporkan berminat mengakuisisi Chrome. Minat besar ini muncul seiring tekanan regulasi di Amerika Serikat yang meminta Google menjual Chrome guna mengurangi dominasi perusahaannya di pasar pencarian online.

Meski begitu, Google hingga kini belum menunjukkan niat melepas Chrome. Perusahaan teknologi raksasa itu bahkan berencana mengajukan banding atas putusan pengadilan AS tahun lalu yang menyatakan Google memonopoli pasar pencarian online secara ilegal. Departemen Kehakiman AS mengusulkan penjualan Chrome sebagai salah satu langkah perbaikan, dan keputusan akhir hakim federal terkait hal ini diperkirakan keluar bulan ini.

Mengenal Gemini AI: 7 Keunggulan Utama Model Bahasa Terbesar dari Google

Sementara itu, Perplexity baru saja meluncurkan Comet, browser AI terbaru yang mampu melakukan berbagai tugas secara otomatis atas permintaan pengguna. Jika berhasil membeli Chrome, Perplexity akan langsung mengakses basis pengguna yang mencapai lebih dari tiga miliar orang di seluruh dunia. Hal ini tentu akan memperkuat posisinya untuk bersaing dengan raksasa AI lainnya, termasuk OpenAI yang kabarnya juga tengah mengembangkan browser berbasis AI sendiri.

Perplexity menegaskan, jika akuisisi ini berhasil, mereka akan mempertahankan kode dasar Chromium tetap bersifat open source. Selain itu, perusahaan berkomitmen menginvestasikan $3 miliar selama dua tahun untuk pengembangan Chrome, tanpa mengubah mesin pencari default yang digunakan. Menurut Perplexity, langkah ini akan menjaga kebebasan pengguna sekaligus mengurangi kekhawatiran tentang monopoli dan persaingan di masa depan.

Halaman Selanjutnya
img_title