DeepSeek Kejar OpenAI dan Google, Siap Rilis Agen AI Super Pintar

AI Asal China, Deepseek
Sumber :
  • New York Times

  • Ini Fitur Terbaru ChatGPT yang Bikin Brainstorming Makin Mudah

    Pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, memilih untuk menunda peluncuran model R2 demi penyempurnaan teknis.

  • Ia juga harus menyesuaikan langkah perusahaan dengan aktivitasnya di High-Flyer Asset Management, sebuah perusahaan investasi besar di China.

  • 5 Pengaturan Tersembunyi ChatGPT-5 yang Wajib Kamu Aktifkan Sekarang

    Berbeda dengan Alibaba dan Tencent yang lebih agresif dalam merilis model AI, DeepSeek mengambil jalur konservatif agar produk yang diluncurkan benar-benar matang.

Peningkatan Kapasitas lewat Model V3.1

  • Pada bulan lalu, DeepSeek memperkenalkan pembaruan V3.1.

  • Live Streaming Peluncuran iPhone 17 Series

    Context window diperluas hingga 128.000 token, memungkinkan AI memahami konteks percakapan yang jauh lebih panjang.

  • Jumlah parameter juga meningkat hingga 685 miliar, menunjukkan keseriusan perusahaan dalam meningkatkan kecanggihan produknya.

  • DeepSeek bahkan menerapkan label wajib pada konten buatan AI sebagai bentuk tanggung jawab etis, meski fitur tersebut bisa dinonaktifkan oleh pengguna.

R2: Agen AI yang Beda dari Chatbot Biasa

  • Model terbaru R2 akan difokuskan untuk pasar agen AI, bukan sekadar chatbot teks.

  • Agen AI ini digadang-gadang mampu:

    • Membuat perencanaan perjalanan lengkap dengan rekomendasi aktivitas dan anggaran.

    • Memperbaiki perangkat lunak tanpa banyak intervensi manusia.

    • Mengelola alur kerja bisnis dengan efisiensi tinggi.

  • Dengan kemampuan ini, agen AI dipandang sebagai tahap penting berikutnya dalam evolusi teknologi kecerdasan buatan.

Tantangan dan Target DeepSeek

  • Secara global, pemain besar seperti OpenAI, Microsoft, dan Anthropic sudah lebih dulu memperkenalkan agen AI mereka.

  • Namun, DeepSeek menargetkan agar R2 bisa menyamai bahkan melampaui pencapaian para pesaingnya.

  • Tujuan besar DeepSeek adalah menantang dominasi AI dari Amerika Serikat dan menempatkan China sebagai pemimpin baru dalam pengembangan teknologi ini.

  • Meski detail harga, ketersediaan, dan spesifikasi teknis R2 masih minim, peluncuran pada akhir 2025 diyakini akan menjadi sorotan dunia, khususnya di Silicon Valley dan Washington.

Halaman Selanjutnya
img_title