Geger! Ada Aplikasi Israel di HP Samsung, Diam-Diam Sedot Data Pengguna

Logo Samsung
Sumber :
  • Samsung

Jakarta, VIVA Digital – Sebuah laporan terbaru dari organisasi hak digital SMEX menyoroti temuan mengejutkan pada sejumlah ponsel Samsung, khususnya seri Galaxy A series dan M yang dipasarkan di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).

11 Aplikasi Populer Buatan Israel, Ternyata Banyak Dipakai di Indonesia

Laporan itu mengungkap adanya aplikasi bawaan bernama AppCloud yang tidak bisa dihapus dan diduga kuat dikembangkan oleh perusahaan asal Israel.

Menurut SMEX, AppCloud secara otomatis sudah terpasang sejak perangkat pertama kali dinyalakan. Aplikasi ini tidak bisa dihapus dengan metode biasa, kecuali melalui proses root yang berisiko menghilangkan garansi dan merusak keamanan sistem.

Samsung Trifold Bocor, Bisa Gantikan Tablet dan Laptop?

Yang membuat isu ini semakin sensitif, AppCloud disebut berasal dari IronSource, perusahaan yang berdiri di Israel. 

SMEX menilai aplikasi tersebut mengumpulkan data sensitif, mulai dari lokasi pengguna, sidik jari perangkat, alamat IP, hingga identitas pribadi lain yang berpotensi disalahgunakan.

iPhone 17 vs Samsung Galaxy S25, Mana yang Lebih Unggul?

Kerja Sama Sejak 2022

SMEX menyebutkan bahwa kerja sama antara Samsung di kawasan MENA dengan IronSource sudah berlangsung sejak 2022. Artinya, pemasangan AppCloud di beberapa model Galaxy A dan M menjadi bagian dari strategi distribusi resmi Samsung di wilayah tersebut.

Meskipun diklaim berfungsi memberikan rekomendasi aplikasi lewat sistem bernama Aura, nyatanya AppCloud justru dikritik karena aktivitas pengumpulan data di balik layar.

Pada Mei lalu, SMEX bahkan mengirimkan surat terbuka kepada Samsung. Dalam surat itu, mereka menuntut agar Samsung memberikan penjelasan transparan mengenai alasan pemasangan AppCloud di perangkat seri A dan M, serta menyediakan mekanisme aman bagi pengguna yang ingin menghapus aplikasi tersebut.

SMEX juga mendesak agar Samsung memublikasikan kebijakan privasi yang lebih jelas. Dokumen itu diharapkan bisa menjelaskan detail data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana cara data diproses, dan dengan pihak mana informasi tersebut dibagikan.

Hingga kini, Samsung belum memberikan tanggapan resmi terkait desakan tersebut.