TERCOM dan DSMAC: Teknologi Canggih di Balik Ketepatan Rudal Jelajah Modern
- Ministry of Defence of the Russian Federation
Jakarta, VIVA Digital – Dalam era peperangan modern, rudal jelajah menjadi salah satu senjata strategis utama untuk menghancurkan target penting di wilayah musuh. Baik diluncurkan dari darat, laut, maupun udara, rudal-rudal ini mampu melesat menempuh ratusan hingga ribuan kilometer dan menghantam sasaran dengan akurasi yang mencengangkan.
Di balik ketepatan serangan tersebut, terdapat teknologi navigasi canggih yang bekerja secara presisi—yakni Terrain Contour Matching (TERCOM) dan Digital Scene Matching Area Correlation (DSMAC).
Ketika rudal jelajah seperti Tomahawk atau sejenisnya diluncurkan, mereka tidak sekadar terbang lurus menuju titik koordinat. Jalur yang ditempuh bisa berliku-liku, mengikuti kontur permukaan bumi, bahkan menyusuri lembah untuk menghindari deteksi radar musuh.
Untuk memungkinkan hal ini, sistem navigasi rudal harus mampu mengenali posisinya secara real-time dan menyesuaikannya dengan data yang telah diinput sebelumnya. Di sinilah peran TERCOM dan DSMAC menjadi sangat penting.
Apa itu TERCOM?
TERCOM (Terrain Contour Matching) adalah sistem navigasi yang memungkinkan rudal untuk mengenali posisinya berdasarkan kontur permukaan bumi. Sebelum peluncuran, jalur terbang rudal telah diprogram dengan peta elevasi dari wilayah yang akan dilalui. Rudal dilengkapi dengan radar altimeter yang secara terus-menerus mengukur ketinggian medan di bawahnya.
Ketika rudal terbang, data ketinggian dari radar altimeter dibandingkan dengan data kontur yang telah tersimpan. Jika ada perbedaan, sistem akan melakukan koreksi arah secara otomatis agar rudal tetap berada di jalur yang benar.
Dengan demikian, rudal dapat "mengenali" di mana ia berada dengan mencocokkan ketinggian wilayah yang sedang dilintasi. TERCOM memungkinkan rudal terbang rendah mengikuti permukaan bumi (terrain hugging), sehingga lebih sulit dideteksi radar.
DSMAC: Lebih Presisi dengan Pencocokan Citra
Untuk meningkatkan akurasi lebih jauh, sistem DSMAC (Digital Scene Matching Area Correlation) digunakan sebagai pelengkap. Jika TERCOM mengandalkan ketinggian medan, DSMAC menggunakan pencocokan citra visual.
DSMAC bekerja dengan cara mengambil gambar wilayah yang sedang dilintasi menggunakan sensor optik, lalu mencocokkannya dengan citra referensi digital yang telah disiapkan sebelumnya. Citra digital ini biasanya diperoleh dari satelit atau pemetaan udara. Dengan mencocokkan fitur-fitur permukaan seperti bentuk bangunan, jalan, atau vegetasi, rudal dapat menentukan posisinya secara presisi, bahkan dalam kondisi navigasi yang menantang.
Teknologi ini memungkinkan rudal untuk menavigasi secara akurat di wilayah dengan topografi kompleks, seperti lembah, perkotaan, atau wilayah pegunungan—serta menghindari rintangan dan pertahanan musuh.
Kombinasi Sistem: Akurasi Maksimal
Meskipun canggih, baik TERCOM maupun DSMAC tidak digunakan secara tunggal. Rudal jelajah modern biasanya dilengkapi dengan kombinasi berbagai sistem pemandu, seperti:
- Inertial Navigation System (INS): Menghitung posisi rudal berdasarkan sensor internal (giroskop dan akselerometer).
- Global Positioning System (GPS): Memberi referensi posisi berdasarkan satelit navigasi.
- TERCOM dan DSMAC: Digunakan untuk koreksi jalur dan meningkatkan akurasi di fase tengah dan akhir penerbangan.
Dengan kombinasi ini, rudal tidak hanya mampu mencapai sasaran dengan akurasi tinggi, tetapi juga memiliki fleksibilitas jalur terbang yang tinggi serta daya tahan terhadap gangguan sistem navigasi musuh (seperti jamming GPS).
Keberhasilan serangan presisi dalam perang modern tidak hanya ditentukan oleh kekuatan ledakan rudal, tetapi juga oleh kecanggihan sistem navigasi yang membimbingnya menuju target.
Teknologi seperti TERCOM dan DSMAC telah membuktikan bahwa dengan memanfaatkan peta kontur dan citra digital, rudal dapat menembus pertahanan musuh dan menghantam sasaran dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. Ini menjadikan rudal jelajah bukan hanya alat penghancur, tetapi juga simbol kemajuan teknologi militer berbasis data dan pemetaan presisi.