Dibekali Sistem Cerdas dan Mesin Modern, Mengapa Boeing 787-8 Dreamliner Masih Bisa Jatuh?
- airline-suppliers.com
Namun di sisi lain, otonomi tinggi juga memunculkan risiko baru. Jika ada kesalahan input, gangguan sensor, atau ketidaksesuaian data yang tidak segera dikoreksi oleh pilot, sistem otomatis justru bisa menambah bahaya.
Hal ini pernah menjadi sorotan dalam insiden Boeing 737 MAX pada 2018–2019 yang melibatkan sistem MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System).
Meski Boeing 787 tidak menggunakan MCAS, pertanyaan serupa kini muncul: apakah teknologi dalam Dreamliner benar-benar bebas celah?
Investigasi Fokus pada Sistem dan Sensor
Pemerintah India bersama tim teknis Boeing telah menemukan Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) dari puing pesawat. Dua kotak hitam ini kini menjadi kunci utama untuk menjawab teka-teki mengapa pesawat dengan rekam jejak keselamatan nyaris sempurna bisa jatuh dalam hitungan menit setelah lepas landas.
Menurut laporan dari BBC, penyelidikan akan fokus pada:
-
Potensi kegagalan sistem navigasi atau mesin (GEnx-1B/Trent 1000)
Ketidaksesuaian data sensor (misal tekanan kabin, suhu, bahan bakar)
Gangguan komunikasi atau respons dari menara kontrol
Kemungkinan human error akibat kepercayaan berlebih pada sistem otomatis