Adu Canggih AI ChatGPT vs Gemini: Siapa yang Hasilkan Gambar Lebih Realistis?
- VIVA/Surya Aditiya
Jakarta, VIVA Digital – Dalam beberapa waktu terakhir, media sosial ramai dengan unggahan gambar yang dihasilkan oleh teknologi AI text-to-image. Gambar-gambar ini terlihat sangat realistis dan sering kali membuat banyak orang terkejut karena hampir menyerupai hasil jepretan kamera profesional. Dua tool yang paling banyak digunakan untuk menghasilkan gambar ini adalah ChatGPT (OpenAI) dan Gemini (Google).
Gambar-gambar buatan AI tersebut banyak dibagikan ke Instagram, Facebook, hingga X (dulu Twitter). Menariknya, beberapa gambar bahkan memiliki tampilan wajah yang detail, mulai dari pori-pori, kerutan, ekspresi wajah, hingga pencahayaan yang menyerupai foto asli. Beberapa hasil bahkan “tak seperti buatan AI”, sehingga tampil layaknya hasil jepretan kamera ponsel atau DSLR.
Untuk mengetahui kualitas keduanya, tim VIVA Digital melakukan perbandingan langsung antara generator gambar dari ChatGPT dan Google Gemini dengan prompt yang sama. Hasilnya? Cukup mengejutkan.
Gambar dari ChatGPT: Realistis tapi Kurang Dinamis
Ketika digunakan untuk membuat gambar, ChatGPT mampu menghasilkan visual yang tajam dengan kontras dan pencahayaan apik. Komposisinya juga sesuai dengan prinsip fotografi—objek utama terlihat tajam, latar belakang dibuat buram, dan terdapat efek bokeh yang memberikan kesan estetis.
Detail seperti kilau minyak wajah, bayangan, hingga tekstur kulit tergambar dengan baik. Sayangnya, beberapa kekurangan juga terlihat. Gambar buatan ChatGPT cenderung terlalu kontras dan kaku, dengan ekspresi wajah yang tampak kosong. Waktu pembuatan gambar juga agak lama hampir 3 menit.
Gambar dari Gemini: Lebih Alami dan Variatif
Berbeda dengan ChatGPT, Gemini menampilkan gaya gambar yang lebih ekspresif dan "manusiawi". Detail wajah dan pose karakter tidak terlalu tajam atau kontras, namun justru inilah yang membuat tampilannya terasa lebih natural. Pemilihan warna dan pencahayaan terlihat lembut dan menyatu dengan latar, menciptakan kesan realistis yang kuat.
Gambar yang dihasilkan Gemini bahkan bisa dibilang mirip dengan hasil jepretan kamera HP dalam kondisi pencahayaan khas pegunungan. Waktu pembuatan gambar juga terbilang sangat cepat, bahkan tidak sampai satu menit untuk menghasilkan gambar utuh sesuai perintah.
Cara Membuat Gambar AI Realistis dari Prompt
Untuk menghasilkan gambar AI yang nyata, pengguna harus memasukkan prompt atau deskripsi teks sedetail mungkin. Semakin lengkap dan terstruktur prompt-nya, maka hasil gambar akan semakin presisi. Berikut salah satu contoh prompt yang digunakan dalam uji coba:
“Buat gambar realistis wanita muda Indonesia usia 20-an, tinggi 170 cm, berat 50 kg. Kulit kuning langsat, rambut hitam pendek. Sedang mendaki gunung di siang hari, memakai jaket gunung berwarna kuning, kaos putih, celana cargo hijau army, sepatu gunung hitam, dan menggenggam trekking pole warna oranye. Ekspresi wajah tersenyum ke arah kamera, makeup natural, ada blush on dan lip tint. Latar pemandangan khas ketinggian dengan landscape pemandangan kota, awan cerah dan terdapat gunung. Fokus gambar 9:16, sudut pengambilan full body dari depan, pencahayaan alami.”
Gunakan Gambar AI dengan Bijak
Walau sangat menarik dan punya potensi besar untuk kebutuhan visual, penting untuk menggunakan gambar AI secara etis. Jangan gunakan untuk penipuan, menyebarkan informasi palsu, atau menyaru sebagai orang lain. Umumnya, gambar AI akan memiliki watermark atau metadata khusus yang menandai bahwa visual tersebut bukan foto asli.
Jika kamu mengunggah hasil gambar AI ke media sosial, sebaiknya sertakan keterangan bahwa itu adalah hasil buatan AI.