Polri Kenalkan 30 Robot Mulai dari Humanoid sampai Penjinak Bom, Siap Gantikan Tugas Manusia?

Robot humanoid dan K9 milik Polri dalamperayaan HUT Bhayangkara
Sumber :
  • Dok. Humas Polri

Digital, VIVA – Parade Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar di Monumen Nasional, Jakarta, tahun ini mencuri perhatian publik dengan hadirnya 30 unit robot canggih milik Polri.

6 Fakta Robot Humanoid yang Dipamerkan Polisi di HUT Bhayangkara: Kemampuan Sebanding Harga?

Teknologi ini menjadi simbol awal komitmen Kepolisian Republik Indonesia dalam mewujudkan transformasi digital menuju konsep smart policing.

 

HP Mendadak Bisu? Ini 7 Biang Kerok dan Cara Ampuh Mengatasinya!

Robot-robot tersebut terdiri atas:

Robot humanoid dan K9 milik Polri dalamperayaan HUT Bhayangkara

Photo :
  • Dok. Humas Polri
5 Kode Rahasia Grow a Garden Roblox Juli 2025: Dapatkan Bonus Coins, Boost dan Item Spesial!

Masing-masing dirancang untuk fungsi spesifik. Robot humanoid berfokus pada interaksi publik dan edukasi, robodog untuk pemantauan area kompleks serta deteksi bahaya, sementara robot penjinak bom disiapkan untuk menangani bahan peledak di lokasi berisiko.

 

Kehadiran robot ini menjadi bagian dari Fase Sosialisasi dan Demonstrasi Publik (2025–2026), yang merupakan langkah awal transformasi digital Polri.

 

Tiga Fase Menuju Polri Canggih

 

Berdasarkan paparan Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, implementasi teknologi robotik Polri akan berjalan melalui tiga fase terstruktur:

 

  • Fase Pertama (2025–2026): Partisipasi dalam Hari Bhayangkara serta penyediaan unit demo di Museum Polri, Humas Mabes, dan Pusat Edukasi Polri.

  • Fase Kedua: Pelatihan personel dan riset bersama universitas mitra.

  • Fase Ketiga: Uji coba terbatas di Samsat, SPKT, serta gedung Mabes dan Polda, dengan fokus pada layanan informasi dan edukasi publik.

 

Dalam peluncuran perdananya, robot-robot ini belum digunakan secara operasional, melainkan untuk fungsi demonstratif dan edukatif.

Interaksi dengan masyarakat, khususnya anak-anak yang tampak antusias, menjadi langkah awal membangun pemahaman publik terhadap kehadiran teknologi di sektor pelayanan.

 

Bukan Pengganti Manusia, Tapi Mitra Strategis

 

Komjen Dedi menekankan bahwa teknologi robotik yang dikembangkan Polri tidak ditujukan untuk menggantikan peran manusia.

"Kami sedang menyesuaikan kebutuhan lapangan dengan teknologi. Robot adalah mitra strategis, bukan pengganti peran manusia," kata Dedi.

 

Polri juga memastikan bahwa dalam pengembangan teknologi ini, mereka memegang tiga prinsip utama: non-militer (fokus pada layanan publik), transparansi (pelaporan perkembangan berkala), dan kemanusiaan (robot sebagai pendukung personel, bukan pengganti).

 

Dirancang Anak Bangsa, Masih Dalam Pengembangan

 

Robot-robot ini dikembangkan oleh PT SARI Teknologi. Direktur Utamanya, Dr. Yohanes Kurnia Widjaja, menjelaskan bahwa seluruh unit yang diperkenalkan masih dalam tahap riset dan pengembangan, khususnya untuk meningkatkan daya tahan terhadap kondisi ekstrem.

"Robodog generasi awal mampu bertahan 8 jam, tapi kami menargetkan peningkatan hingga 24 jam. Untuk humanoid dan robot bom, uji stabilitas sensor dalam kondisi basah atau berdebu masih berlangsung," jelasnya.

 

Teknologi yang digunakan mencakup AI, sensor gerak, kamera pintar, dan algoritma pengenalan medan.

Robodog misalnya, mampu melakukan patroli secara mandiri, sementara humanoid dapat berinteraksi langsung dengan publik dan menyampaikan informasi dasar.

 

Simbol Komitmen Menuju Era Smart Policing

 

Kehadiran robot dalam peringatan Hari Bhayangkara ini bersifat simbolis namun signifikan. Ini menandai awal dari perubahan besar dalam sistem pelayanan dan operasional Polri yang lebih efisien, akurat, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

 

Meski belum digunakan secara aktif di lapangan, keberadaan robot-robot ini menjadi fondasi penting menuju masa depan polisi digital di mana teknologi bukan sekadar alat bantu, tapi mitra kerja yang memperkuat pelayanan kepada masyarakat.

 

Penetapan 1 Juli sebagai Hari Bhayangkara sendiri merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan peran penting anggota Polri dalam menjaga keamanan nasional.

Momen ini juga menjadi pengingat bahwa transformasi institusi tak hanya soal struktur, tapi juga kesiapan menghadapi dunia yang terus berubah secara teknologi.