Geger! Inggris-Prancis Resmi Bentuk Aliansi Nuklir, Tunjukkan Pintu Keluar untuk Amerika?
- IST
Digital, VIVA – Dunia internasional kembali diguncang oleh langkah berani dari dua negara besar Eropa. Inggris dan Prancis, dua negara dengan kemampuan nuklir paling mumpuni di benua biru, secara resmi menjalin kerja sama pertahanan nuklir yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Di tengah sorotan tajam terhadap melemahnya komitmen Amerika Serikat terhadap keamanan Eropa, kolaborasi ini seolah menjadi sinyal keras: Eropa siap berdiri di atas kakinya sendiri!
Keputusan Inggris dan Prancis ini tidak hanya mengejutkan, tapi juga menandai perubahan besar dalam lanskap keamanan global. Kedua negara kini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga membuka lembaran baru dalam strategi pertahanan regional yang bisa menggeser keseimbangan kekuatan dunia.
Apakah ini pertanda Eropa sedang menyusun langkah keluar dari bayang-bayang Washington? Simak rincian kerja sama yang disebut-sebut bisa mengubah wajah pertahanan Eropa berikut ini:
Respons Nuklir Bersama Terhadap Ancaman Ekstrem
Inggris dan Prancis menyatakan siap meluncurkan respons terkoordinasi terhadap berbagai ancaman ekstrem. Ini menjadi penegasan bahwa tidak ada serangan besar terhadap Eropa yang tidak akan dibalas oleh kekuatan nuklir kedua negara ini.
Dorongan Baru untuk Rudal Serang Dalam dan Anti-Kapal
Kolaborasi ini mencakup pengembangan senjata serang dalam (deep strike weapons) dan rudal anti-kapal terbaru. Langkah ini selaras dengan ambisi NATO Eropa untuk memperkuat kapasitas serangan jarak jauh secara mandiri dari AS.
Koordinasi Sistem Deteren Nuklir
Meski secara teknis memiliki sistem deterensi independen, kini untuk pertama kalinya Inggris dan Prancis membuka pintu koordinasi penuh. Ini menjadi terobosan besar dalam strategi pertahanan nuklir Eropa yang selama ini berjalan paralel.
Merespons Meningkatnya Risiko Global
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menekankan bahwa Eropa kini menghadapi risiko berlapis mulai dari konflik terbuka, ancaman nuklir, hingga serangan siber. Aliansi ini disebut sebagai jawaban nyata atas kondisi dunia yang makin tidak menentu.
Kemandirian Nuklir yang Semakin Nyata
Sebagai dua negara dengan senjata nuklir berdaulat, Prancis dan Inggris memiliki posisi unik. Sistem rudal balistik dari kapal selam dan peluncuran udara milik Prancis tidak bergantung pada NATO, berbeda dengan Inggris yang selama ini terkait erat dengan sistem milik AS. Namun, kerja sama ini memperlihatkan niat kuat untuk lebih mandiri secara strategis.
Inggris Siap Kembali Punya Kapasitas Nuklir Udara
Inggris akan membeli jet tempur siluman F-35A yang kompatibel dengan bom nuklir B61-12 buatan Amerika Serikat. Meski penggunaannya masih memerlukan persetujuan Washington, langkah ini membuka kembali jalur peluncuran nuklir dari udara yang sempat absen.
Penguatan Operasi Deteren di Laut
Dalam situasi damai sekalipun, Inggris dan Prancis sepakat untuk saling mendukung operasi di laut. Termasuk di dalamnya penyediaan kapal selam serang bertenaga nuklir, fregat, dan armada anti-kapal selam untuk melindungi kapal selam peluncur rudal balistik (SSBN).
Kolaborasi Intelijen dan Sistem Peringatan Dini
Kedua negara membuka kemungkinan besar untuk memperdalam kerja sama intelijen, sistem peringatan dini, dan komando pengendalian dalam operasional udara maupun laut.
Pesan Keras untuk Musuh dan Peneguh untuk Sekutu
Menteri Pertahanan Inggris John Healey menyebut kerja sama ini sebagai "sinyal yang sangat jelas bagi musuh bahwa kita kini lebih kuat karena berdiri bersama". Aliansi ini juga diharapkan menjadi jaminan psikologis bagi negara-negara NATO lainnya, termasuk Jerman, yang selama ini khawatir terhadap melemahnya payung nuklir Barat.
Potensi Rudal Nuklir Serang Dalam Generasi Baru
Terdapat spekulasi bahwa Inggris akan mengembangkan rudal jelajah dengan hulu ledak nuklir, baik sebagai proyek mandiri maupun kolaborasi dengan Prancis. Prancis sendiri saat ini sedang mengembangkan ASN4G, senjata nuklir udara-ke-darat hipersonik generasi terbaru yang diyakini akan jadi game changer di masa depan.
Dengan kerja sama ini, Inggris dan Prancis tak hanya mengirim pesan ke Moskow dan Beijing, tapi juga ke Washington dan Brussel. Eropa kini tampaknya benar-benar ingin membangun kekuatan nuklir yang tidak lagi bergantung pada negara lain, bahkan kepada sekutu dekat sekalipun. Ini bukan hanya tentang senjata, tetapi juga tentang kedaulatan, kepercayaan diri, dan masa depan geopolitik Eropa yang sedang diukir ulang.