5 AI Cerdas yang Bisa Ungkap Hoaks Digital dengan Mudah
- TikTok
Digital – Internet sekarang penuh dengan informasi yang sulit dipercaya, mulai dari video aneh, foto hasil editan, hingga klaim seperti The Simpsons yang disebut “memprediksi” skandal kiss cam konser Coldplay atau gempa besar di Jepang. Hoaks semacam ini menyebar sangat cepat, apalagi dengan bantuan teknologi AI yang bisa menciptakan gambar palsu, video deepfake, bahkan audio tiruan yang tampak nyata.
Tapi jangan salah, AI tidak hanya dipakai untuk menipu. Dengan teknologi yang sama, kita justru bisa membongkar kebohongan digital dengan lebih mudah. Ada banyak alat berbasis AI yang dirancang untuk memeriksa fakta, melacak sumber informasi, hingga mendeteksi konten manipulatif. Penasaran apa saja? Yuk, kenali lima teknologi AI yang bisa membantu kamu mengungkap kebenaran di balik hoaks viral.
1. ChatGPT – Cek Fakta Secara Cepat
ChatGPT bukan hanya chatbot biasa. Dengan prompt yang tepat, ia bisa membantu mengecek kebenaran sebuah klaim. Misalnya, jika ada berita aneh tentang prediksi The Simpsons, kamu cukup bertanya ke ChatGPT. Ia akan membandingkan informasi, menjelaskan konteks, dan memberi tahu apakah klaim itu pernah benar-benar terjadi atau hanya hasil manipulasi.
2. Perplexity AI – Melacak Jejak Awal Hoaks
Pernah penasaran dari mana berita palsu mulai menyebar? Perplexity AI bisa membantu. Cukup salin kalimat atau judul dari hoaks, lalu minta AI ini mencari asal-usulnya. Biasanya, ia akan memberikan tautan, tanggal rilis, hingga seberapa cepat konten itu viral. Cocok untuk kamu yang ingin tahu siapa “biang kerok” penyebar informasi palsu.
3. Google Lens – Ungkap Foto Editan
Melihat foto aneh di media sosial yang rasanya tidak masuk akal? Coba unggah ke Google Lens. AI ini bisa menemukan gambar serupa di internet, bahkan menunjukkan apakah foto tersebut diambil dari situs stok gambar, meme lama, atau hasil editan.
4. Wayback Machine – Lihat Versi Lama Konten
Meskipun bukan AI murni, Wayback Machine sangat berguna untuk melihat apakah sebuah artikel atau situs diubah setelah viral. Ini membantu membuktikan kalau ada pihak yang sengaja memanipulasi konten.
5. Hive & Sensity AI – Deteksi Deepfake
Video palsu makin sulit dibedakan dengan aslinya. Hive dan Sensity AI bisa menganalisis detail kecil, seperti pencahayaan yang tidak wajar, gerakan bibir yang tidak sinkron, atau pola wajah yang aneh, tanda khas deepfake.
Hoaks berbasis AI memang semakin licik, tapi teknologi juga memberi kita senjata untuk melawannya. Jadi, sebelum percaya atau membagikan konten yang meragukan, coba gunakan AI ini untuk memastikan kebenarannya.