Revolusi Pertanian, Inovasi Teknologi Benih Ini Bantu Jutaan Petani Naik Kelas

Managing Director Ewindo, Glenn Pardede.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Digital, VIVA — Produsen benih sayuran hibrida Cap Panah Merah PT East West Seed Indonesia (Ewindo) meraih tiga penghargaan sekaligus dalam ajang SPEx2 (Strategy into Performance Execution Excellence) Award 2025, sebuah penghargaan prestisius yang dihelat oleh GML Performance Consulting bekerja sama dengan Kontan Business and Investment Media.

Rumah Bersih Tanpa Pegal, Orang 'Mager' Wajib Beli Teknologi Baru Ini

Tiga penghargaan yang berhasil diraih tahun ini adalah The Best Execution Winner in Agriculture Industry, The Best Chief Strategy Execution Officer across All Industries yang diberikan kepada Managing Director Ewindo, Glenn Pardede, dan juga Special Recognition: Excellence in Product Innovation for Social Impact.

Ewindo, perusahaan benih hortikultura unggul, diakui tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, namun juga memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan petani kecil dan ketahanan pangan nasional.

Integrasi Teknologi Pendingin dan Izin Edar Dorong Standar Produk Perikanan

"Inovasi yang kami kembangkan fokus pada pengembangan benih varietas sayuran yang menghasilkan kualitas dan kuantitas yang tinggi, tangguh terhadap perubahan iklim dan tahan penyakit, serta memiliki masa panen yang lebih singkat dan sesuai preferensi pasar," ungkap dia.

Hal ini memungkinkan petani hortikultura, termasuk petani skala kecil di berbagai daerah terpencil, untuk meningkatkan pendapatan mereka. Keberhasilan Marten Luther Norotouw menjadi salah satu contohnya.

Komoditas Kelapa bisa Cerah dengan Teknologi

Di Kampung Adat Waibron, Kabupaten Jayapura, Papua, Marten saat pertama kali didampingi oleh petugas lapangan Ewindo menanam bawang merah dari biji (True Shallot Seed/TSS) di lahan seluas 500 meter persegi.

Panen perdananya membuahkan pendapatan sekitar Rp30 juta. Keberhasilan ini tidak hanya memperbaiki kondisi ekonominya, tetapi juga memotivasi untuk memperluas lahan menjadi 2.000 meter persegi milik pribadi yang kini difungsikan sebagai lahan percontohan (learning farm) sebagai tempat belajar terbuka bagi petani lain.

Halaman Selanjutnya
img_title