Belajar Bikin AI dari Nol, Peluang Besar untuk Generasi Digital Indonesia
- Istimewa
“Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa terpisahkan dari AI. Indonesia saat ini berada dalam tahap early adopters dalam kurva AI, kurva teknologi. Artinya kita baru masuk ke dalam tahap memanfaatkan teknologi ini. Karena itu kita perlu dorong lebih lanjut lagi untuk bisa early majorities dan syukur-syukur kita bisa tahap ke innovators. Workshop (PANDAI) hari ini tujuannya untuk mengenalkan teman-teman bukan hanya sebagai pengguna AI saja,” ujar Dandy dalam sambutannya.
Lebih dari sekadar ajang belajar, workshop ini menekankan bahwa AI bisa dipakai untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat. Reynaldi Francois, Co-Founder AICO Community, menegaskan bahwa tujuan program ini adalah melahirkan kreator teknologi lokal.
“Lewat workshop Bikin AI dari Nol, kami mengajak 400 peserta yang hadir bukan hanya jadi konsumen, tapi pencipta AI. Harapannya, ilmu ini bisa jadi langkah awal untuk melahirkan AI yang nyata manfaatnya, misalnya membantu petani di Garut, mendukung UMKM di Tanah Abang, atau membuat algoritma diagnosis penyakit bagi rumah sakit di Papua,” jelasnya.
Besarnya minat masyarakat terhadap AI sebenarnya adalah modal besar. Namun tanpa pengetahuan teknis dan ruang belajar yang tepat, antusiasme itu bisa berhenti hanya di permukaan. Program seperti ini bisa menjadi jembatan agar masyarakat bisa naik kelas, dari sekadar pengguna menjadi pencipta.