11 Aplikasi Populer Buatan Israel, Ternyata Banyak Dipakai di Indonesia
- AP Photo/Alexander Turnbull
- ZipoApps – didirikan mantan agen Unit 8200
- Bazaart – dikembangkan eks intelijen IDF
- Lightricks – salah satu pendirinya masih aktif di Unit 8200
- Supersonic – CEO-nya memimpin operasional militer Israel
- Playtika – didirikan oleh putra mantan Kepala Staf IDF
- Crazy Labs – pendirinya masih bekerja di IDF
- Moovit – dibuat veteran unit siber Mamram
- CallApp – pendirinya bekerja tiga tahun di Unit 8200
- Gett –lahir dari mantan pejabat Unit 8200
- Waze – didirikan oleh eks engineer Unit 8200
- Fooducate – dikembangkan mantan pilot AU Israel
Hubungan erat antara teknologi militer Israel dan perkembangan aplikasi komersial ini memperlihatkan bagaimana ambisi teknologi negara tersebut berjalan seiring dengan strategi militernya.
Kritik Internasional dan Boikot Digital
Seiring meningkatnya kritik global terhadap agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat, muncul desakan agar aplikasi-aplikasi ini diboikot. Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) misalnya, mulai mendorong masyarakat untuk menghapus aplikasi buatan Israel dari ponsel sebagai bagian dari konsumsi digital yang lebih etis.
Para pengembang yang berasal dari Unit 8200 bukan hanya programmer biasa, melainkan ahli keamanan siber dengan pengalaman panjang dalam intelijen dan pengawasan digital. Hal inilah yang membuat aplikasi buatan mereka kerap menuai kekhawatiran soal keamanan data.
Cara Menghindari Aplikasi Intelijen Israel
Bagi pengguna yang ingin lebih berhati-hati, ada beberapa langkah untuk menghindari instalasi aplikasi dengan jejak intelijen Israel di ponsel: