Ada Teknologi AI di Pabrik Midea
Digital – Midea Building Technologies (MBT) menghadirkan pabrik chiller pertama di dunia yang sepenuhnya menggunakan kecerdasan buatan (AI) di Chongqing, China. Fasilitas yang disebut Lighthouse Factory ini mendapat pengakuan dari World Economic Forum dan McKinsey pada 2024.
Pabrik tersebut diklaim mampu menghasilkan 500 juta kWh listrik per tahun dari panel surya di atap. Energi bersih itu mencakup 40% kebutuhan listrik internal sehingga mendukung pencapaian sertifikasi netral karbon PAS 2060.
Teknologi ramah lingkungan juga diterapkan pada lini produksi dan sistem pendingin untuk menjaga efisiensi. MBT memamerkan pemanfaatan energi terbarukan hingga 100% melalui aplikasi lapangan di tepi Sungai Yangtze.
Salah satu inovasi utama adalah penerapan AI dan digital twin dalam sistem produksi. Data internal menunjukkan teknologi ini mampu mengurangi waktu desain 45%, meningkatkan efisiensi 30%, dan menekan keluhan pelanggan 37%.
“Pabrik ini bukan hanya pencapaian teknis,” kata Luo Mingwen, General Manager MBT Chiller Product Company. “Ini adalah model yang dapat direplikasi di kawasan lain, membantu mitra global mewujudkan transformasi rendah karbon,” tambahnya, dikutip dari keterangan resmi Kamis 2 Oktober 2025.
MBT menyatakan tengah memperluas ekspansi ke Asia Tenggara dengan pengalaman awal di Thailand. General Manager MBT Asia-Pasifik, Taufiq Lee, mengakui digitalisasi rantai pasok dan keterbatasan tenaga kerja masih menjadi tantangan.
Saat ini, teknologi MBT sudah diterapkan di Vietnam, Singapura, hingga fasilitas bandara di Thailand. Perusahaan menilai penerapan tersebut membantu menekan konsumsi energi dan biaya operasional.
Kolaborasi dengan lembaga riset, universitas, dan dewan bangunan hijau di Asia Tenggara turut dilakukan. Dari kerja sama ini lahir inovasi Magboost Apex, chiller generasi baru yang diklaim hemat energi hingga 25% dibanding unit konvensional.
MBT juga menyiapkan pusat penelitian dan pelatihan di Indonesia, Vietnam, dan Singapura. Langkah ini bertujuan mendukung kebutuhan tenaga profesional di bidang energi hijau.
“MBT ingin mengadaptasi pengalaman sukses di Chongqing dan Thailand ke lebih banyak negara dan wilayah di Asia-Pasifik,” ujar Taufiq Lee.