10 Sistem Pertahanan Udara Paling Ganas di Dunia, Indonesia Punya?

Iron Dome
Sumber :
  • Missile Threat

Jakarta, VIVA Digital – Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global, sistem pertahanan udara memegang peranan vital dalam menjaga langit dan kedaulatan negara. Teknologi ini menjadi benteng utama untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan berbagai ancaman udara—mulai dari jet tempur hingga rudal balistik dan drone.

5 Rudal Balistik dan Hipersonik Paling Berbahaya Milik Iran, Ada yang Diklaim Tembus Iron Dome

Sistem ini bekerja secara berlapis: radar jarak jauh mendeteksi ancaman lebih awal, sensor dan sistem pelacakan menentukan lintasannya, lalu rudal pencegat diluncurkan untuk menetralisir sebelum sampai ke target.

Beberapa sistem dirancang untuk ancaman jarak pendek, seperti Iron Dome, sementara lainnya seperti S-400 Triumph mampu menangani ancaman dari jarak jauh. Berikut adalah daftar 10 sistem pertahanan udara tercanggih di dunia per tahun 2025:

Keunggulan Rudal Sejjil: Senjata Andalan Iran yang Bikin Israel Waspada

10. Iron Dome (Israel)

Sistem pertahanan jarak pendek ini dikembangkan oleh Israel bersama Rafael Advanced Defense Systems. Dengan rudal pencegat Tamir, Iron Dome mampu menghancurkan roket dan artileri jarak pendek dalam radius hingga 70 km. Tingkat keberhasilannya diklaim mencapai 90 persen.

Mengapa Iron Dome Israel Bisa Ditembus Rudal Balistik Iran? Ini Penjelasannya

9. Barak-8 (Israel & India)

Kolaborasi antara Israel dan India ini menghasilkan sistem rudal permukaan-ke-udara dengan cakupan serangan 360 derajat. Barak-8 bisa melawan berbagai jenis ancaman udara sekaligus, bahkan dalam kondisi cuaca ekstrem, dengan jangkauan sekitar 16 km.

8. MEADS (AS, Jerman, Italia)

Medium Extended Air Defense System adalah solusi mobile untuk menggantikan sistem Patriot. MEADS menawarkan pertahanan menyeluruh dengan jangkauan hingga 40 km dan ketinggian target 20 km. Sistem ini dilengkapi radar phased-array dan 12 rudal pencegat.

7. Aster 30 SAMP/T (Eropa)

Dikembangkan oleh Eurosam, sistem ini digunakan militer Prancis, Italia, dan Singapura. Aster 30 mampu menangani pesawat hingga rudal balistik taktis dengan meluncurkan dua rudal sekaligus secara efektif dari platform bergerak.

6. HQ-9 (Tiongkok)

Dikenal sebagai tandingan S-300 Rusia, sistem HQ-9 buatan Tiongkok memiliki jangkauan 125 km dan bisa menghadapi jet tempur, rudal jelajah, drone, hingga rudal balistik. Ia jadi salah satu senjata unggulan Tiongkok dalam pertahanan udara modern.

5. MIM-104 Patriot (Amerika Serikat)

Salah satu sistem paling legendaris, Patriot dapat menjangkau target sejauh 170 km dan di ketinggian 24 km. Dengan rudal sepanjang 5 meter dan berat 700 kg, sistem ini digunakan luas oleh sekutu-sekutu AS di berbagai belahan dunia.

4. THAAD (Terminal High Altitude Area Defense, AS)

THAAD berfokus pada pencegatan rudal balistik di fase terminal. Dengan jangkauan 200 km dan ketinggian operasional 150 km, sistem ini dikenal sangat efektif, bahkan mencatat rekor sukses 100% dalam 16 uji coba terakhirnya.

3. S-300VM Antey-2500 (Rusia)

Sistem ini dirancang untuk menghadapi rudal balistik jarak menengah, rudal jelajah, serta pesawat tempur. S-300VM memiliki jangkauan 200 km dan ketinggian operasi 30 km. Rusia telah memasok sistem ini ke Iran untuk meningkatkan pertahanannya.

2. David’s Sling (Israel-AS)

Mengisi celah antara Iron Dome dan Arrow, sistem ini dirancang untuk menghadapi rudal balistik jarak menengah. Menggunakan rudal Stunner, David’s Sling mampu menyerang target hingga 300 km dengan akurasi tinggi.

1. S-400 Triumph (Rusia)

Sistem pertahanan udara paling kuat saat ini. S-400 mampu mendeteksi dan menetralisir berbagai ancaman, termasuk pesawat siluman dan rudal jarak jauh. Dilengkapi rudal 40N6E, sistem ini bisa menyerang target pada jarak hingga 400 km dan ketinggian 56 km. Beberapa negara seperti India dan Iran telah mengintegrasikannya ke dalam pertahanan nasional.

Bonus: Menuju Era S-500 Prometheus

Sebagai penerus S-400, Rusia sedang mengembangkan S-500 Prometheus yang diklaim punya jangkauan 600 km dan kapabilitas antirudal balistik lebih tinggi. Jika selesai, sistem ini akan menjadi benteng langit paling superior di dunia.