Bahaya Terlalu Bergantung pada AI, Ini Kata Pakar Digital

AI DeepSeek, Gemini, ChatGPT dan Grok
Sumber :

Digital, VIVA – Kecerdasan buatan (AI) memang telah membawa banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari menulis artikel, membuat desain, menganalisis data, hingga menjawab pertanyaan teknis dalam hitungan detik.

5 Laptop Intel Core i7 dengan AI Canggih Terbaik 2025

Namun, di balik semua kemudahan itu, muncul kekhawatiran baru, yaitu terlalu bergantung pada AI justru bisa menimbulkan bahaya yang tak terlihat.

Beberapa pakar digital dan teknologi global mengingatkan bahwa penggunaan AI yang berlebihan dapat mengikis keterampilan manusia, menurunkan kreativitas, bahkan memperburuk bias informasi.

1. Kehilangan Kemampuan Berpikir Kritis

5 Alasan ChatGPT Plus Layak Dicoba: Fitur Unggulan yang Bikin Produktivitas Naik

Profesor Gary Marcus, seorang ilmuwan AI dari New York University, dalam wawancaranya dengan The Verge, menyebutkan bahwa ketergantungan berlebihan pada AI bisa menumpulkan daya pikir manusia.

"AI seharusnya menjadi alat bantu, bukan pengganti nalar manusia. Kalau semua keputusan diserahkan ke AI, kita kehilangan refleksi, intuisi, dan proses belajar," ujar Gary.

11 Aplikasi Populer Buatan Israel, Ternyata Banyak Dipakai di Indonesia

Hal ini terlihat jelas ketika pelajar atau mahasiswa mulai menggunakan AI untuk mengerjakan tugas atau membuat skripsi tanpa pemahaman mendalam.

Halaman Selanjutnya
img_title