Masa Depan Sudah Tiba! Ini Dia 19 Robot Humanoid Tercanggih yang Beroperasi Sekarang

Robot Humanoid
Sumber :
  • Istimewa

4. Ameca (Engineered Arts)

Google Izinkan Gemini AI Intip WhatsApp dan Telepon Mulai 7 Juli, Ini yang Harus Pengguna Android Waspadai

Robot humanoid terbaru dan tercanggih dari Engineered Arts adalah Ameca, yang oleh perusahaan disebut sebagai platform pengembangan tempat sistem AI dan pembelajaran mesin dapat diuji. Dilengkapi sensor yang dapat melacak gerakan di seluruh ruangan, serta kemampuan pengenalan wajah dan berbagai suara, Ameca berinteraksi secara alami dengan manusia, mendeteksi emosi, dan mengomunikasikan ekspresi dan gerak tubuh yang umum. Harapannya adalah Ameca dapat menerapkan keterampilan ini di lingkungan seperti sekolah dan fasilitas perawatan lansia.

5. Alter 3 (Osaka University dan MIXI) 

Baterai iPhone Boros? Ini 10 Cara Jitu Bikin Awet Seharian!

Diberi nama Alter 3, robot humanoid terbaru dari Universitas Osaka dan MIXI ini ditenagai oleh jaringan saraf buatan dan memiliki kepekaan terhadap musik. Iterasi sebelumnya dari Alter bernyanyi dalam sebuah opera. Alter 3, yang memiliki sensor yang ditingkatkan dan kemampuan ekspresif serta sistem vokalisasi yang lebih baik untuk bernyanyi, melangkah lebih jauh pada tahun 2020 dengan memimpin orkestra di New National Theater di Tokyo dan mengambil bagian dalam pertunjukan langsung lainnya.

6. ARMAR-6 (Karlsruhe Institute of Technology) 

Polri Kenalkan 30 Robot Mulai dari Humanoid sampai Penjinak Bom, Siap Gantikan Tugas Manusia?

ARMAR-6 adalah robot humanoid yang dikembangkan oleh peneliti di Karlsruhe Institute of Technology di Jerman untuk bekerja di lingkungan industri. Mampu menggunakan bor, palu, dan alat lainnya, ARMAR-6 juga dilengkapi teknologi AI yang memungkinkannya belajar cara menggenggam objek dan menyerahkannya kepada rekan kerja manusia. Robot ini juga mampu melakukan tugas pemeliharaan seperti membersihkan permukaan, dan bahkan memiliki kemampuan untuk meminta bantuan saat dibutuhkan.

7. Apollo (Apptronik) 

Apollo dari Apptronik dapat membawa beban hingga 55 pon dan dirancang untuk berfungsi di pabrik dan gudang dan dapat diperluas ke industri seperti ritel dan konstruksi. Zona benturan memungkinkan robot menghentikan gerakannya saat mendeteksi objek dan orang bergerak di dekatnya, sementara baterai yang dapat diganti yang bertahan empat jam setiapnya menjaga Apollo tetap produktif. Pada tahun 2024, Apptronik bermitra dengan Mercedes-Benz untuk mengeksplorasi bagaimana Apollo dapat mengotomatiskan berbagai tugas manual. Dan perusahaan ini siap untuk memperluas produksi Apollo, berkat putaran pendanaan $350 juta.

Halaman Selanjutnya
img_title