AI Asal China DeepSeek Diminta Dihapus dari Google dan Apple, Ini Alasannya
- New York Times
Digital, VIVA – Kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI) asal China rupanya belum cukup membuat negara-negara maju menutup mata terhadap isu privasi. Kali ini, giliran Jerman yang mengambil langkah tegas terhadap DeepSeek, salah satu platform AI populer buatan China yang tengah naik daun.
Regulator perlindungan data tertinggi di negara tersebut resmi memerintahkan Apple dan Google untuk menarik aplikasi DeepSeek dari toko aplikasinya.
Keputusan ini bukan tanpa alasan. Jerman menilai DeepSeek belum bisa menjamin keamanan data pengguna terutama risiko transfer data secara ilegal ke China.
Perintah ini dikeluarkan langsung oleh Komisaris Federal untuk Perlindungan Data dan Kebebasan Informasi (BfDI) di Berlin, Meike Kamp.
Ia menyebut bahwa pihak DeepSeek gagal meyakinkan pemerintah Jerman bahwa data warganya dilindungi dengan standar yang setara dengan Uni Eropa.
"DeepSeek belum dapat memberikan bukti yang meyakinkan kepada agensi saya bahwa data pengguna Jerman dilindungi di China pada tingkat yang setara dengan yang ada di Uni Eropa,” ujar Meike Kamp, dikutip dari Reuters, Selasa 1 Juli 2025.
Sempat Diberi Peringatan, Namun Tak Digubris
Sebelum mengeluarkan perintah penghapusan, regulator sebenarnya telah memberikan kesempatan kepada DeepSeek untuk memenuhi persyaratan ketat terkait transfer data di wilayah Uni Eropa.
DeepSeek bahkan diberi opsi untuk menarik aplikasinya secara sukarela jika tak bisa memenuhi standar tersebut.
Namun hingga batas waktu yang ditentukan, tak ada respons memadai dari pihak DeepSeek. Akibatnya, regulator Jerman langsung mengambil langkah tegas dengan memaksa Google dan Apple menghapus aplikasi itu dari dua toko aplikasi terbesar di Jerman.
Bukan Kasus Pertama, Korea Selatan Sudah Lebih Dulu Bertindak
Masalah keamanan data tampaknya memang jadi ‘dosa lama’ DeepSeek. Sebelumnya, Korea Selatan juga telah lebih dulu memblokir aplikasi ini. Negara tersebut menemukan bahwa DeepSeek menyimpan perintah pengguna, file yang diunggah, bahkan data pribadi lain, dan menyimpannya di server yang berada di China.
Yang menjadi sorotan adalah potensi penggunaan data tersebut oleh perusahaan pihak ketiga di China, yang membuat banyak negara mempertanyakan integritas dan keamanan data pengguna dari luar negeri.
Dengan makin banyaknya negara yang bertindak, nasib DeepSeek di pasar global tampaknya akan semakin sulit. Apalagi, di era sekarang, isu privasi dan keamanan data menjadi hal yang sangat krusial dan tak bisa ditawar.