Cyberwar dan Selat Hormuz: Ancaman Perang Digital di Jalur Minyak Dunia
- myedisi.com
Digital, VIVA – Di balik kemilau rig minyak dan lalu lintas kapal tanker raksasa, Selat Hormuz menyimpan potensi bahaya yang lebih sunyi namun tak kalah mematikan, yakni perang siber.
Jalur sempit yang memfasilitasi sepertiga perdagangan minyak dunia ini bukan hanya medan tarik ulur militer, tapi juga arena baru konflik digital yang bisa melumpuhkan ekonomi global hanya lewat satu serangan sistem.
Navigasi Kapal dan Sistem Minyak Kini Tergantung Digital
Modernisasi industri energi telah menciptakan ketergantungan tinggi pada sistem digital, mulai dari navigasi kapal (GPS dan AIS), sistem kontrol pelabuhan, hingga infrastruktur SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang mengatur kilang minyak dan pipa bawah laut.
Artinya, serangan siber yang menarget sistem ini bisa menghentikan ekspor minyak, menyesatkan rute kapal, atau bahkan menimbulkan ledakan jika sistem keamanan kilang dikacaukan.
Selat Hormuz
- Maritimeducation
Laporan dari IBM Security dan Mandiant mengungkap bahwa sektor energi adalah salah satu target utama dalam 20 besar serangan siber global selama lima tahun terakhir.