Viral Hoaks Semakin Canggih! Begini Cara AI Membantu Bedakan Fakta dan Tipuan di Internet

Ilustrasi AI
Sumber :
  • Freepik

Digital – Akhir-akhir ini, semakin banyak hoax viral yang beredar di internet, dan mereka menyebar lebih cepat dari sebelumnya. Salah satunya terkait klaim bahwa serial legendaris The Simpsons “meramalkan” berbagai kejadian aneh, seperti skandal kiss cam di konser Coldplay hingga gempa besar pada 5 Juli di Jepang.

7 Fitur AI Motorola Edge 60 Pro yang Bikin Hidup Lebih Cerdas dan Efisien

Namun, setelah ditelusuri, banyak gambar dan video yang digunakan ternyata tidak wajar. Sebagian besar hoaks ini ternyata dibuat dengan bantuan teknologi AI, seperti gambar buatan, video palsu, hingga deepfake yang dirancang untuk menipu publik. Ironisnya, meski AI sering dipakai untuk membuat tipuan, teknologi ini juga bisa membantu mengungkap kebenaran.

Dengan alat yang tepat dan sedikit ketelitian, kita bisa membongkar asal-usul hoax viral, menganalisis petunjuk visual, hingga membandingkan konten di berbagai platform.

Cara AI Membantu Bongkar Hoaks

1. ChatGPT untuk Pengecekan Fakta

Windows 11 Dapatkan Fitur AI Baru, Cek 4 Tools Canggih yang Bisa Kamu Coba!

Meski terdengar ironis, ChatGPT cukup efektif untuk mengecek fakta jika diberikan prompt yang tepat. Kamu bisa menanyakan langsung, misalnya, “Benarkah The Simpsons pernah memprediksi skandal konser Coldplay?” ChatGPT akan menjelaskan konteks, membandingkan informasi, dan mengungkap mengapa klaim itu terdengar masuk akal padahal tidak benar.

2. Perplexity AI untuk Lacak Sumber Hoaks

Perplexity sangat membantu untuk melacak asal mula berita bohong. Cukup tempelkan judul hoax atau kutipan dari video viral, lalu minta AI menelusuri dari mana klaim tersebut muncul. Hasilnya sering mencantumkan tanggal publikasi, tautan, hingga seberapa cepat hoax menyebar.

3. Google Lens untuk Deteksi Gambar Palsu

Ternyata ChatGPT Layani 2,5 Miliar Permintaan per Hari

Melihat gambar yang mencurigakan saat scrolling? Unggah ke Google Lens dan minta AI menunjukkan di mana gambar tersebut muncul pertama kali. Jika ternyata berasal dari situs stok foto atau meme lama, itu tanda kuat gambar tersebut palsu atau dimanipulasi.

4. Wayback Machine untuk Lihat Jejak Digital

Walau bukan AI, Wayback Machine bisa menunjukkan versi lama situs web untuk mengetahui apakah artikel diubah setelah viral.

5. Hive atau Sensity AI untuk Deteksi Deepfake

Jika menemukan video yang mencurigakan, platform seperti Hive atau Sensity AI bisa menganalisis tanda-tanda manipulasi, seperti gerakan bibir yang tidak sinkron atau pencahayaan yang aneh.

Hoax buatan AI kini semakin sulit dibedakan dari kenyataan. Namun, dengan memanfaatkan teknologi yang sama, kita bisa membongkar kebenaran dan menghindari jebakan berita palsu. Jadi, sebelum percaya pada konten viral yang meragukan, gunakan AI sebagai alat bantu fact-checking agar tidak ikut terjebak dalam tipuan digital.