Merdeka dari Ancaman Siber: Membangun Fondasi Keuangan Digital yang Aman dan Berkelanjutan
- Gemini AI
Menurutnya, ada tiga fokus utama tahun ini: penguatan pertahanan siber, perancangan produk keuangan yang benar-benar inklusif bagi UMKM, dan arsitektur kolaborasi yang berkelanjutan.
“Tahun ini kami fokus pada tiga keluaran utama: penguatan ketahanan siber dan pencegahan scam berbasis intelijen bersama, desain produk keuangan yang benar-benar inklusif bagi UMKM dan masyarakat underserved, serta arsitektur kolaborasi yang berkelanjutan,” tegasnya.
Mendorong UMKM dengan Ekosistem Digital Terpadu
Salah satu bahasan penting dalam IDBS 2025 adalah bagaimana layanan keuangan digital dapat menjadi penggerak utama bagi sektor riil, khususnya UMKM. Tiga tantangan utama yang dihadapi UMKM di Indonesia, yaitu akses ke pasar, akses pembiayaan, dan literasi keuangan, bisa diatasi melalui kolaborasi strategis antara perbankan dan fintech.
Para ahli sepakat bahwa pemanfaatan data digital sangat vital. Regulator mendorong penggunaan data digital sebagai alternatif penilaian kredit untuk menjangkau UMKM yang selama ini sulit diakses perbankan (underbanked). Inovasi dari fintech, seperti penyedia layanan credit scoring berbasis data transaksi digital dan payment gateway, memungkinkan perbankan mendapatkan data yang lebih komprehensif. Kolaborasi sinergis ini, yang didukung oleh pendampingan dan edukasi, dinilai sebagai kunci untuk memajukan UMKM.
AI sebagai Benteng Pertahanan Kolektif
Ancaman siber yang semakin canggih, terutama yang didukung oleh Kecerdasan Buatan (AI), memerlukan respons yang setara. Edit Prima, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata, BSSN, menegaskan bahwa serangan siber berbasis AI, seperti phishing yang dipersonalisasi, hanya bisa dilawan dengan pertahanan berbasis AI juga.