GeForce RTX 50 Series: Senjata Baru Cetak Talenta Digital
- VIVA/Lazuardhi Utama
Menurutnya, Nvidia tidak sekadar memasarkan produk, namun berinvestasi di sektor pendidikan dengan menggandeng kampus unggulan seperti Binus agar mahasiswa dapat memiliki “pabrik AI mini” melalui laptop bertenaga RTX, mengurangi ketergantungan pada pelatihan berbasis cloud yang mahal.
Pada kesempatan yang sama, Dosen Ilmu Komputer Binus, Gregorius Nathanael, memaparkan bagaimana laptop bertenaga GeForce RTX 50 series membantu pengembangan AI.
Ia menekankan pentingnya “berkolaborasi dengan AI, bukan takut tergantikan,” sambil menunjukkan integrasi mata kuliah deep learning yang memanfaatkan GPU untuk mempercepat pelatihan model.
Demo singkat menunjukkan perbedaan kinerja mencolok: analisis data komentar YouTube selesai dalam 17 detik dengan GPU, sedangkan CPU membutuhkan 22,8 detik.
“GPU Nvidia dirancang untuk komputasi paralel, membuat proses pembelajaran AI berlangsung jauh lebih cepat dan produktif,” jelas Nathanael.
Selain mendukung riset, ekosistem perangkat dan aplikasi Nvidia juga membantu aktivitas harian mahasiswa. Nvidia Broadcast, misalnya, kerap dimanfaatkan untuk livestreaming atau terhubung dengan Discord.
Fitur seperti noise cancelling, virtual background, dan eye contact memberikan kualitas audio dan video yang lebih profesional, bermanfaat baik untuk belajar, bekerja, maupun bermain game online.