CEO OpenAI Akui GPT-5 Bikin Takut, Sebut Proyek Ini Seperti Bom Atom

ChatGPT
Sumber :
  • dreamstime

DigitalOpenAI, perusahaan yang berada di balik kecanggihan ChatGPT, kembali jadi sorotan. CEO-nya, Sam Altman, secara terbuka menyatakan bahwa pengembangan model terbaru mereka, GPT-5, membuatnya merasa takut. Dalam sebuah wawancara di podcast This Past Weekend bersama Theo Von, Altman mengungkapkan bahwa kemampuan GPT-5 berkembang sangat cepat dan jauh lebih kuat dibanding versi sebelumnya.

5 HP AI Tercanggih Harga Murah di 2025 untuk Performa Maksimal

Altman bahkan menyamakan momen saat menguji GPT-5 dengan saat para ilmuwan menyadari dampak dari Manhattan Project, proyek rahasia AS yang menghasilkan bom atom pertama di dunia. 

“Saat mengujinya, saya merasa takut. Saya melihatnya dan berpikir, ‘Apa yang telah kami lakukan?’” ujar Altman yang dikutip dari Tom’s Guide pada Rabu, 30 Juli 2025. 

Perkembangan AI yang Terlalu Cepat

Perbandingan Live Translate iOS 26 vs Galaxy AI: Siapa yang Lebih Unggul? Hasilnya Mengejutkan!

Altman menyampaikan bahwa kecepatan perkembangan AI saat ini jauh melampaui sistem pengawasan dan regulasi yang ada. Ia mengaku khawatir karena rasanya seperti “tidak ada orang dewasa di ruangan,” yang menggambarkan tidak adanya kontrol matang terhadap teknologi ini.

Meskipun ia tidak menjelaskan secara teknis apa saja kemampuan GPT-5 yang membuatnya begitu khawatir, namun ia menekankan bahwa kecepatannya luar biasa dan bisa memproses berbagai tugas secara lebih kompleks dan mendalam.

GPT-5: Lebih Cepat dan Lebih Cerdas

7 HP dengan AI Kamera untuk Foto Malam Hari Terbaik di 2025

GPT-5 kabarnya akan memiliki kemampuan menyelesaikan proses berpikir yang kompleks dan berjenjang (multi-step reasoning). Selain itu, model ini akan memiliki memori yang lebih panjang, memungkinkan pengguna untuk mengerjakan proyek secara lebih berkelanjutan dan terhubung.

Tak hanya itu, GPT-5 juga dirancang menjadi lebih multimodal. Artinya, pengguna tidak hanya bisa berinteraksi dengan teks, tetapi juga bisa menyertakan suara, gambar, grafik, dan file secara bersamaan. Ini membuka peluang besar dalam dunia pekerjaan, pendidikan, hingga hiburan digital.

Ketakutan atau Strategi Pemasaran?

Sebagian pengamat berpendapat bahwa pernyataan Altman bisa jadi strategi untuk membangun antisipasi pasar sebelum GPT-5 diluncurkan, yang diperkirakan akan hadir pada Agustus ini. Meski demikian, ketakutan Altman seolah menegaskan bahwa kecanggihan AI sudah sampai pada titik yang menakutkan bahkan bagi penciptanya sendiri.

OpenAI saat ini bersaing ketat dengan raksasa teknologi lain seperti Google dan Microsoft dalam pengembangan AI. GPT-5 diperkirakan akan menjadi andalan utama OpenAI untuk mempertahankan dominasinya di pasar chatbot cerdas.

Pernyataan Sam Altman yang menyamakan GPT-5 dengan Manhattan Project seharusnya menjadi pengingat bahwa teknologi secanggih apapun harus tetap dikembangkan dengan etika dan pengawasan yang ketat. Karena pada akhirnya, bukan hanya soal apa yang bisa dilakukan oleh AI, tetapi bagaimana manusia menggunakannya.