Demo Besar di Kantor Microsoft, Kontrak dengan Israel Picu Amarah Dunia
- Istimewa
Langkah berani ini menjadi puncak dari rangkaian protes yang sudah berlangsung berbulan-bulan terkait keterlibatan Microsoft dalam menyediakan layanan komputasi awan untuk Israel.
Isu ini semakin memanas setelah investigasi The Guardian mengungkap bahwa layanan Microsoft digunakan untuk menyimpan data panggilan telepon harian warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Aksi Protes Microsoft: Apa yang Terjadi?
Penyusupan ke Ruang Brad Smith
Demonstran dari kelompok “No Azure for Apartheid” berhasil masuk ke Gedung 34, tempat kantor Brad Smith, dan menggelar aksi duduk. Mereka mengibarkan spanduk besar, menuliskan pesan protes, dan menyiarkan momen tersebut secara live di Twitch.- Baca Juga :Nyaris Jatuh di Iran! Jet Tempur Israel F-15 Alami Masalah Serius Saat Jalani Misi Rahasia
Teriakan Tudingan Dukung Genosida
Salah satu yel-yel yang viral adalah “Brad Smith, kau tidak bisa bersembunyi, kau mendukung genosida”, yang menuding keterlibatan Microsoft dalam mendukung agresi Israel. Tuntutan Aktivis
Mereka mendesak Microsoft mengakhiri semua kontrak terkait teknologi cloud yang diberikan kepada Israel, yang dinilai memperkuat infrastruktur militer negara tersebut.
Siapa Kelompok “No Azure for Apartheid”?
Kelompok ini terdiri dari aktivis, mantan karyawan, dan pegawai Microsoft yang masih aktif bekerja. Nama mereka merujuk pada Azure, layanan komputasi awan milik Microsoft, yang menurut mereka digunakan untuk menopang sistem apartheid dan kejahatan perang Israel terhadap rakyat Palestina.