Jakarta Jawara Digital, tapi Ada 'Lubang Besar' yang Bikin Cemas
- VIVA/Fajar Ramadhan
Digital, VIVA - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengumumkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025 mencatat kenaikan 1,19 poin dari tahun sebelumnya menjadi 44,53.
Adapun indeks tersebut mengukur percepatan transformasi digital Indonesia dan kecakapan masyarakat dalam mengadopsi teknologi digital.
"Di tahun ini, (IMDI) kita naik dari 43,34 di 2024 menjadi 44,53. Kita mulai dari hari ini untuk peningkatan yang mudah-mudahan lebih signifikan lagi untuk tahun 2026," katanya di Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025.
IMDI dapat menjadi rujukan strategis untuk merumuskan kebijakan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang tepat sasaran sekaligus memastikan setiap program penguatan keterampilan digital nasional berbasis data yang akurat.
Pengukuran IMDI mencakup empat pilar utama, yaitu Infrastruktur dan Ekosistem, Keterampilan Digital, Pemberdayaan, serta Pekerjaan.
Indeks yang diukur berkala setiap tahun sejak 2022 tersebut mengadopsi G20 Toolkit for Measuring Digital Skill and Digital Literacy, hasil dari capaian penting dalam forum Digital Economy Working Group (DEWG) pada Presidensi G20 Indonesia 2022.
Untuk 2025, pengukuran dilakukan pada Juli-Agustus dengan melibatkan lebih dari 18 ribu responden individu dan 11 ribu responden industri.
Proses tersebut telah mengintegrasikan indikator Indeks Literasi Digital (ILD), sehingga memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan terkini hingga level kabupaten/kota.
Sejak dilaksanakan pertama kali pada 2022, pengukuran IMDI telah dilaksanakan secara berkala setiap tahun, dengan cakupan pengukuran di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Pada 2022, skor nasional tercatat sebesar 37,80, IMDI terus menunjukkan tren positif. Di 2023, skor melonjak signifikan menjadi 43,18 yang menandai adanya dampak nyata dari perluasan program literasi digital di berbagai wilayah.
Pada 2024 skor naik menjadi 43,34 yang mengisyaratkan literasi digital makin membaik.
Nilai nasional merupakan rata-rata dari nilai provinsi yang bersumber dari rata-rata nilai kabupaten/kota.
Dari keempat pilar, infrastruktur dan ekosistem mencatat skor tertinggi (53,06), sementara pilar pemberdayaan masih menempati posisi terendah (34,42), sehingga perlu mendapat perhatian lebih.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenkomdigi Boni Pudjianto memberikan penghargaan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dengan pencapaian tertinggi per wilayah.
Di tingkat Provinsi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil meraih skor IMDI tertinggi secara nasional dengan angka 56,97, disusul oleh Bangka Belitung (52,15) dan Jawa Barat (52,05).
Untuk kabupaten/kota, Pemkot Bandung memimpin di wilayah barat, diikuti oleh Malang dan Jakarta Barat. Wilayah tengah diisi oleh Bontang, Hulu Sungai Tengah, dan Tarakan. Sementara di timur, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ternate, dan Kabupaten Sorong mencatatkan skor tertinggi.