Indonesia Teken Kontrak Pembelian Jet Siluman KAAN, Proyek Fantastis Rp160 Triliun di Tengah Tantangan Global
- Dok. Turkish Aerospace Industries
Digital, VIVA – Keputusan mengejutkan datang dari Kementerian Pertahanan RI yang kembali membuat langkah besar di arena pertahanan udara. Meskipun jet tempur siluman generasi kelima KAAN milik Turki baru memiliki satu unit prototipe dan belum memasuki tahap produksi massal, Indonesia justru sudah melangkah lebih jauh dengan menandatangani kontrak pembelian resminya.
Langkah ini dilakukan di penghujung ajang International Defence Industry Fair (IDEF) 2025 yang digelar di Turki. Setelah sebelumnya hanya sebatas penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), kini kesepakatan Indonesia dan Turkish Aerospace Industries (TAI) resmi naik tingkat menjadi kontrak pembelian langsung.
Pemerintah tampaknya tak ingin kehilangan momentum kerja sama strategis dengan Turki, terutama dalam bidang teknologi pertahanan dan pengembangan jet tempur generasi masa depan.
Berikut fakta-fakta penting di balik kontrak pembelian jet tempur siluman KAAN oleh Indonesia:
Indonesia Resmi Teken Kontrak Pembelian Jet Tempur KAAN
Kesepakatan pembelian resmi dilakukan pada 26 Juli 2025 antara pemerintah Indonesia dan pihak TAI. Ini merupakan peningkatan status dari MoU yang diteken sebelumnya pada Indo Defence 2024.
Kontrak pembelian ini ditandatangani langsung oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemenhan Marsdya Yusuf Jauhari bersama CEO Turkish Aerospace Industries Mehmet Demiroglu. MoU sebelumnya ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Industri Pertahanan Turki Prof Haluk Gorgun.
Nilai Kontrak Capai USD 10 Miliar
Pada tahap MoU, tercatat Indonesia berkomitmen untuk membeli sebanyak 48 unit jet tempur KAAN dengan nilai total mencapai USD 10 miliar. Nilai tersebut dipastikan tetap menjadi acuan dalam kontrak pembelian yang baru diteken.
Termasuk Produksi, Rekayasa, dan Alih Teknologi
Kesepakatan tidak hanya soal jual beli unit, tetapi juga mencakup kolaborasi strategis yang lebih dalam. Termasuk di dalamnya adalah produksi komponen di Indonesia, rekayasa bersama, serta alih teknologi pertahanan yang bisa mempercepat lompatan kualitas industri dirgantara nasional.
Pengiriman Bertahap Selama 10 Tahun
TAI akan mengirimkan seluruh unit pesanan Indonesia dalam kurun waktu 120 bulan alias 10 tahun. Pesawat-pesawat ini akan menggunakan mesin yang diproduksi langsung di dalam negeri Turki.
Prototipe KAAN Baru Satu Unit, Penerbangan Perdana Februari 2024
Jet tempur KAAN saat ini masih dalam tahap pengembangan awal. Prototipe pertamanya sukses melakukan uji terbang pertama pada 21 Februari 2024. Dalam uji coba itu, KAAN terbang selama 13 menit, mencapai kecepatan 230 knot, dan ketinggian 8000 kaki.
Penerbangan kedua dilakukan pada 6 Mei 2024, dengan pencapaian ketinggian hingga 10000 kaki. Uji coba ini menjadi dasar validasi tahap pengembangan lebih lanjut.
Prototipe Kedua Dijadwalkan Terbang Akhir 2025
Prototipe kedua kini sedang dalam proses perakitan dan dijadwalkan menjalani uji terbang pada kuartal keempat 2025. Turki sendiri merencanakan membangun total enam prototipe KAAN sebagai bagian dari roadmap pengujian dan pengembangan lanjutan.
Produksi Massal Baru Dimulai Tahun 2028
TAI menargetkan pengiriman 20 unit pertama kepada Angkatan Udara Turki pada tahun 2028. Setelah itu, mereka akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi dua unit jet tempur KAAN per bulan mulai 2029.
Langkah cepat Indonesia ini menunjukkan komitmen besar dalam modernisasi kekuatan udara nasional, serta menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia ingin ikut ambil bagian dalam pengembangan dan ekosistem jet tempur generasi kelima di kawasan Asia.